Dekranasda Maluku Kembangkan WM Centre

AMBON - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku kini mulai mengembangkan Walang UMKM atau WM Centre.
Program Dekranasda Maluku berupa “market place” berbasis teknologi ini bertujuan untuk memfasilitasi produk-produk UMKM lokal, agar bisa diakses melalui website maupun aplikasi android yang di-download di Play Store atau di App Store.
Market place ini, jelas Ketua Dekranasda Provinsi Maluku Widya Murad Ismail,, bertujuan untuk membantu pelaku UMKM menjangkau pasar atau konsumen, tidak sebatas di wilayah Maluku, tapi juga di luar Maluku.
"Jadi market place ini semacam bisnis start-up yang sudah ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan sebagianya, namun ini lebih dikhususkan pada produk-produk UMKM dari Maluku," jelas Widya saat press conference via zoom meeting itu diikuti sejumlah wartawan, pimpinan OPD di lingkup Pemprov Maluku, dan tokoh masyarakat dan pelaku UMKM, Jumat (15/5/2020).
Menurutnya, trend masyarakat kita dalam pola konsumsi saat ini sudah mulai bergeser.
“Bila tadinya transaksi jual-beli hanya terjadi bila pembeli bertemu penjual secara offline (bertemu langsung), saat ini penjualan online sudah menjadi salah satu pilihan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ungkapnya.
Untuk itu, kata Widya, Dekranasda Maluku akan memfasilitasinya dan menyediakan “Toko Online” kepada para pelaku UMKM melalui program WM Centre.
Dikatakan, WM Centre yang berpusat di Gedung Derkranasda Maluku, Jalan Rijali, Belakang Soya, Ambon, juga akan melakukan capacity building UMKM, bersinergi dengan OPD terkait dan stakeholder lainnya.
WM Centre akan membantu UMKM untuk akses keuangan ke perbankan, bila UMKM itu visible tapi tidak bankable. Misalnya untuk memperoleh fasilitas KUR (kredit usaha rakyat). WM Centre juga dapat menjadi fasilitator pembentukan badan usaha UMKM dalam bentuk koperasi atau lembaga keuangan mikro (LKM).
"Produk UMKM yang masuk market place WM Centre, antara lain kerajinan tangan, kuliner (makanan dan minuman), kain tenun, aksesoris, serta produk cinderamata khas Maluku lainnya. WM Centre akan melakukan verifikasi dan mengecek rumah produksi dari produk-produk UMKM itu terlebih dahulu, untuk menilai kualitas produk serta kontinyuitas produksi," katanya.
Ia menambahkan, program WM Centre ini berangkat dari pengalaman pribadinya selaku Ketua Dekranasda Maluku, dalam mendampingi dan membina para pelaku Tenun Tanimbar.
"Para penenun di Ambon selama ini sudah saya bina. Saya berikan mereka bahan baku benang, mengajak mereka berinovasi menenun dengan pola dua benang, dan hasilnya sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka tidak lagi menunggu datang pembeli, atau meminta uang panjar, sekadar untuk membeli bahan baku benang dan tinta. Semuanya sudah saya siapkan, termasuk membeli hasil tenun mereka," jelasnya. (MT-04)
Komentar