Sekilas Info

Charta Politika: Elektabilitas 55,7%, Jokowi-Ma’ruf Amin Bakal Menang Pilpres 2019

HASIL SURVEI - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memaparkan hasil survei terbaru Charta Politika terkait elektabilitas pasangan calon Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkapkan pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin berpeluang memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dari hasil survei terbaru Charta Politika, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 55,7% dan elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno sebesar 38,8%.

Survei Charta Politika dilakukan pada 5 - 10 April 2019 menggunakan wawancara tata muka terhadap 2.000 orang masyarakat dewasa dan terdaftar sebagai pemilih. Margin of error 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.

"Jika tidak ada masalah besar terjadi jelang pemungutan suara 17 April 2019, secara statistik dan tren, bisa dipastikan Jokowi-Ma'ruf akan memenangi Pilpres 2019," kata Yunarto di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Yunarto menilai dalam tiga bulan terakhir sebenarnya elektabilitas kedua pasangan calon tidak terlalu bergerak secara signifikan. Pasangan Jokowi - Ma'ruf selalu unggul dari Prabowo - Sandi.

Menurut Yunarto, hal ini disebabkan karena pertarungan Jokowi dan Prabowo merupakan pertarungan lama sejak 2014. "Pemilih sudah mempunyai kemantapan pilihan terhadap dua kandidat ini sejak 2014," tandasnya.

Selain itu, kata Yunarto, masa kampanye terlalu lama dengan narasi-narasi yang juga tidak terlalu berbeda jauh dengan Pilpres 2014. Narasi-narasi ini hanya memperkuat militansi pemilih di masing-masing kubu dan tidak berpengaruh besar terhadap undecided voters.

"Yang membedakan saja bahwa sekarang Jokowi adalah petahana yang telah berhasil dan sukses membangun Indonesia di tengah ekonomi global yang tidak pasti. Ini yang membuat Jokowi menjadi lebih unggul dibandingkan Prabowo," katanya.

Yunarto juga menjelaskan, yang membuat Jokowi unggul jauh di Pilpres 2019 karena mampu memperkuat basisnya di Jawa. Pada Pilpres 2014, jelasnya, Jokowi hanya unggul 3% di Jawa, maka sekarang diprediksikan unggul 10% dari Prabowo.

"Prabowo kecolongan di Jawa Barat dan Jawa Timur, sehingga Jokowi berhasil menguasai suara Jawa dengan selisih yang cukup jauh. Suara Jokowi memang menurun di Sumatera dan Sulawesi, tetapi tetap unggul dan selisinya masih jauh karena faktor suara di Jawa," jelasnya. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!