BPOM Ambon Uji Sampel Takjil

AMBON - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon melakukan uji sampel takjil buka puasa di tiga lokasi di Kota Ambon, Jumat (10/5/2019).
Tercatat sebanyak 32 sampel takjil diuji terkait kandungan bahan berbahaya Rhodamin B, Metanill Yellow dan Formalin di mobil laboratorium keliling.
"32 jenis takjil dibeli di tiga lokasi berbeda yaitu kawasan Waihaong depan Masjid Alfatah, Batu Merah dan Pasar Mardika. Hasil ujinya dinyatakan negatif dari bahan berbahaya," jelas Kepala BPOM Ambon, Hariani di Ambon, Jumat (10/5/2019).
Ia mengatakan, metode pengujian sampel menggunakan sistem rapid tes kit atau pengujian cepat untuk menguji reaksi kimia yang terkandung dalam makanan. “Jadi waktu pengujian untuk kandungan rhodamin B itu reaksinya bisa diketahui dalam waktu lima menit,” katanya.
Selain menguji bahan berbahaya yang terkandung dalam makanan, Hariani mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan pengujian mikrobiologi di laboratorium mikrobiologi BPOM.
Ia mengaku pengujian mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui higienis dan sanitasi dari pangan yang dijual pedagang takjil.
“Hasil pengujian tersebut akan diketahui hasilnya selama lima hari ke depan. Pengujian di laboratorium mikrobiologi BPOM dibutuhkan masa inkubasi selama lima hari, sehingga kita akan mendapatkan hasilnya satu minggu ke depan," ungkapnya.
Hariani mengatakan, jika hasil uji mikrobiologi jika ditemukan ada indikasi cemaran mikrobiologi patogen maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan pembinaan kepada pedagang di lapangan.
"Saat membeli takjil kita juga telah meminta data dari pedagang terkait siapa yang membuat kue apakah penjualnya sendiri atau ada orang lain yang menitipkan kue untuk dijual kembali. Dari data tersebut kita akan mengedukasi lagi para pedagang,"katanya. (MT-04)
Komentar