Sekilas Info

Dukung Bamsoet, 10 Ketua DPD II Golkar di Maluku Dinonaktifkan

Ilustrasi

AMBON - Sepuluh Ketua DPD II Partai Golkar di Maluku telah dinonaktifkan dari jabatannya. Hal ini berdasarkan arahan dari DPP Partai Golkar.

Mantan Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar Aziz Samual mengatakan  penonaktifan itu terkait dengan dukungan dari 10  DPD II Partai Golkar tersebut terhadap pencalonan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar.

"Itu benar (penonaktifan). Berhubungan erat karena sepuluh DPD yang mendukung Bamsoet itu," kata Aziz sebagaimana dilansir CNNIndonesia, Rabu (10/7/2019).

Aziz merinci sepuluh Ketua DPD II yang dinonaktifkan itu di antaranya Ketua DPD Kota Ambon, Kabupaten Tual, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Aru.

Ia menjelaskan proses penonaktifan 10 Ketua DPD itu dilakukan pada Selasa (9/7/2019) dalam forum rapat pleno DPD. Meski begitu, Aziz menilai rapat pleno tersebut tidak sah karena hanya dihadiri oleh wakil DPD Provinsi Maluku.

"Rapat pleno ya sebenarnya tidak sah karena tidak dihadiri ketua dan sekretaris DPD. Jadi itu wakil DPD yang pimpin rapat bidang koordinasi," kata dia.

Tak hanya itu, Aziz mengatakan penonaktifan sepuluh Ketum DPD di Maluku itu berdasarkan arahan dari DPP Partai Golkar.

Ia menyebut arahan itu berasal dari Koordinator Bidang Pemenangan Golkar Wilayah Timur DPP Golkar Melchias Mekeng.

"Kami dapat itu arahan dari saudara Melchias Mekeng untuk menonaktifkan. Jadi itu kan cara yang tidak benar melanggar AD/ART," katanya.

Di sisi lain, Aziz meminta agar DPP Partai Golkar membiarkan kader-kadernya di daerah untuk berdemokrasi secara sehat. Salah satunya ditunjukkan melalui dukungan politik terhadap salah satu calon ketua umum Golkar yang akan maju di Musyawarah Nasional bulan Desember mendatang

"Bamsoet kan juga kader terbaik. Airlangga juga kader terbaik. Beri ruang ke mereka untuk bertarung di Munas. Kan, mereka punya pendukung masing-masing. Kecuali Bamsoet orang luar boleh begitu. Jangan pakai cara-cara yang tidak bagus, otoriter kan tidak bagus sekali," tandasnya. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!