Warga Ternate Panik Pasca Diguncang Gempa Bumi Tektonik M 7,2
AMBON – Warga Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara panik pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 yang berpusat di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Minggu (14/7/2019) pukul 18.10.51 WIT.
Kendati lokasinya jauh, namun warga di Ternate juga merasakan getaran gempa sebesar II MMI.
Warga panic karena trauma gempa berkekuatan magnitudo 7,3 yang mengguncang Kota Ternate beberapa waktu lalu.
Warga Ternate tetap waspada dengan memantau kondisi laut. Terlihat banyak warga yang memantau perkembangan air laut di sejumlah pesisir pantai di Kota Ternate seperti kawasan swering Falajawa, begitu juga dengan warga Toboko, Mangga Dua dan Bastiong yang letaknya berdekatan dengan laut.
Bahkan ada sebagian warga yang memilih mengamankan diri di daerah ketinggian seperti Skep dan sekitarnya.
Sebagaimana diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Minggu (14/7/2019) pukul 18.10.51 WIT.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=7,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/9/2019).
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong - Bacan.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar,” ungkapnya. (MT-03)
Komentar