Dubes Selandia Baru: Energi Terbarukan Dibutuhkan di Maluku
AMBON - Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Jonathan Austin mengaku energi terbarukan sangat dibutuhkan di provinsi Maluku.
“Indonesia dan Selandia Baru telah bekerjasama dalam sektor energi terbarukan selama lebih dari 60 tahun dan kerjasama ini sekarang berkembang di Maluku,” jelas jelas Jonathan saat diskusi panel bertajuk "Masa Depan Energi Terbarukan Untuk Maluku" yang berlangsung di Kampus Universitas Pattimura Ambon, Kamis (27/2/2020).
Jonathan mengatakan, lokasi-lokasi pulau terpencil di Maluku menghadapi berbagai tantangan dalam menyediakan akses listrik kepada 1,7 juta penduduk. Walaupun demikian, juga menunjukkan peluang yang besar untuk pengembangan sumber-sumber energi terbarukan seperti surya, angin dan air untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Maluku.
"Pengembangan sumber-sumber terbarukan tersebut, akan mengurangi kebutuhan untuk terus menerus mengangkut bahan bakar fosil yang mahal ke lokasi terpencil dan juga kontribusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Menurutnya, program New Zealand- Maluku Access to Renewable Energi Support, didanai oleh program bantuan Selandia Baru, bertujuan untuk mempercepat pengembangan sumber-sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi Maluku.
"Tujuan dari program ini adalah bekerja secara kolaboratif untuk mendukung penyerapan energi yang terjangkau, andal, dan terbarukan di Provinsi Maluku. Program ini adalah kolaborasi tiga arah antara pemerintah Selandia Baru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, dan PLN," ungkapnya.
Ia menjelaskan, selain pulau seram dan pulau-pulau sekelilingnya sebagai fokus utama untuk target lokasi, lanjutnya saat ini secara beriringan juga sedang membantu melakukan penilaian tentang sistem pembangkit listrik tenaga surya dan mikro hidro skala kecil di wilayah Maluku, karena banyak dari pembangkit-pembangkit tersebut tidak lagi bisa beroperasi dan memerlukan perbaikan.
"Kita juga menyertakan beberapa potensi hadirnya pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya dan mikro hidro di pulau Seram, dan dalam beberapa bulan atau tahun kedepan proyek-proyek baru juga akan secara kontinyu ditambahkan,"jelasnya.
Ada pun narasumber yang hadir dalam diskusi panel tersebut yaitu Leonard VH Tampubolon (Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas), FX Sutijastoto (Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi), Eman Prijono Wasito (Executive Vice President Pengembangan Regional Maluku-Papua PT PLN), Harris (Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM) dan Fauzan Chatib (Kadis ESDM Provinsi Maluku). (MT-05)