Anak Muda Kreatif Berbagi Pengalaman Membangun Maluku
AMBON – Dua anak muda kreatif berbagi pengalamannya dalam membangun Maluku saat talk show secara virtual yang digelar dalam rangka HUT ke-9 Gerakan Heka Leka, Rabu (2/9/2020).
Keduanya yaitu Founder Heka Leka Stanley Ferdinandus dan Founder Baronda.id, Vander Christian Soukotta.
Founder Heka Leka Stanley Ferdinandus berbagi pengalamannya membangun Maluku melalui aktivitas bersepeda bersepeda.
Bahkan dengan “diplomasi sepeda”, ia berhasil menggalang donasi untuk membangun dunia pendidikan di Maluku.
“Saya pernah bersepeda dari Belanda, Belgia dan berakhir di Prancis untuk menggalang dana untuk pendidikan di Maluku,” ungkap Stanley saat talk show bertajuk “Membangun Maluku Dengan Modal Dengkul”, yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi malukuterkini.com, Izaac Tulalessy tersebut.
Tak hanya itu, Stanley pun berbagi pengalaman mengikuti Everest Challenge yang terinspirasi dari Puncak Tertinggi didunia Everest dengan ketinggian 8848 meter diatas permukaan laut.
“Setiap goweser saat itu memang tertantang untuk bisa menaklukkan Everest dengan bersepeda online selama berjam-jam untuk menaklukkan tanjakan dengan total elevasi 8848 meter. Meskipun dilakukan secara Virtual namun tingkat kesulitannya hampir sama dengan sepeda normal. Mendaki berjam-jam dengan kecepatan rata-rata mungkin hanya sekitar 8-10 Km/jam benar-benar menguji ketahanan fisik dan mental. Saya berhasil menaklukan Everesting Challenge 10K sebagai bagian dari turut mengapresiasi anak Maluku dan mengkampanyekan hak-hak anak Maluku untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak di Jakarta atau di Kota-kota Maju lainnya," ungkapnya.
Selain bersepeda untuk pendidikan, ia pun bercerita tentang aktivitas bersepeda untuk memajukan pariwisata di Maluku.
“Dengan aktivitas bersepeda saya selama ini, saya ingin Kota Ambon kedepan bisa jadi salah sau destinasi pata pesepeda Indonesia dan mancanegara. Apalagi ada sejumlah jalur jalan di Kota maupun Pulau Ambon yang membuat penasaran goweser,” ujarnya.
Dikatakan, Sabtu (5/9/2020), Stanley bersam sejumlah goweser di Kota Ambon akan melakukan Cycling For Education “Tour De Ambon Manise”.
“Kita akan bersepeda keliling Pulau Ambon yang dimulai dari titik nol dan kembali ke titik nol Kota Ambon. Kegiatan ini untuk memperingati HUT ke-9 Heka Leka sekaligus HUT ke-445 Kota Ambon yang sama-sama jatuh pada 7 September,” katanya.
Tak hanya Stanley, untuk mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Maluku, berbagai macam cara dilakukan baik dari anak muda kreatif yang secara bersama-sama berinisiatif untuk mempromosikan pariwisata seperti yang dilakukan Founder Baronda.id, Vander Christian Soukotta.
Ia mengaku melalui Baronda merupakan komunitas yang berdiri sejak tahun 2013 lalu, yang berawal dari kesamaan hobi di dunia fotografi dan jalan-jalan dan akhirnya membentuk komunitas yang bernama "Baronda Ambon".
“Sejak dulu sudah terkenal dengan keindahan bawah laut, kuliner, dan potret kehidupan yang khas, sehingga dengan adanya Baronda sebagai komunitas yang aktif di bidang fotografi, videografi dan pariwisata, kekayaan Maluku bisa dipromosikan lewat karya-karya kami selaku generasi muda Maluku,” ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada anak-anak muda di Maluku untuk mengembangkan kreativitasnya. “Kembangkan terus kreatitas dan jangan takut merasa gagal,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol M Guntur yang juga menjadi pembicara pada talkshow tersebut mengaku Maluku memilili potensi wisata yang luar biasa.
“Kami di Brimob juga memiliki komunikasi bersepeda atau goweser. Berbagai juga telah melaksanakan maupun turut serta dalam berbagai event bersepeda di daerah ini. Dengan bersepeda, kami menarik minat para goweser dari luar Maluku untuk datang kesini,” ungkapnya.
Sedangkan Founder Good News From Indonesia, Akhyari Hananto mengaku anak-anak muda sekarang semakin kreatif dalam membangun daerahnya.
“Di era saat ini kita bisa lihat banyak anak-anak muda yang tampil dengan ide-ide kreativitasnya membangun daerahnya. Yang uniknya lagi anak-anak muda tersebut tampil dengan modal dengkul,” ungkapnya.
Khusus terkait potensi wisata, Akhyari mengaku Provinsi Maluku memiliki potensi yang luar biasa.
“Dengan adanya ide-de yang kreativ dari anak-anak muda dalam membangun daerahnya melalui sektor pariwisata maka tentu akan menarik orang yang datang ke daerahnya.
“Tentu dengan ide-ide kreatif tersbeut akan membuat orang dari luar Maluku tertarik untuk datang bersepeda. Begitu juga akan tertarik datang menjelajahi destinasi-destinasi wisata sebagaimana yang dipromosikan melalui baronda.id,” ungkapnya.
Peserta Talk show tersebut juga bersepakat untuk menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan lintas penggiat sosial guna membatas peta jalan pengembangan wisata di Maluku. (MT-04)
Komentar