Sekilas Info

September 2020, BPS: Ambon Deflasi 0,21 Persen

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessica Pupella

AMBON – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada September 2020 terjadi deflasi sebesar 0,21 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,63 pada Agustus 2020 menjadi 106,41 pada September 2020.

“Inflasi Tahun Kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,94 persen, dan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 1,47 persen,” jelas Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessica Pupella dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi malukuterkini.com, Kamis (1/10/2020)..

Menurutnya,  10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada September 2020 diantaranya adalah: sawi hijau (-0,1231%), kangkung (-0,0749%), air kemasan (-0,0613%), daun melinjo (-0,0307%), angkutan udara (-0,0307%), bawang merah (-0,0265%), ikan laying (-0,0158%), telur ayam ras (-0,0152%), bayam (-0,0111%), labu siam (-0,0104%).

“Sedangkan 10 (sepuluh) komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon adalah ikan selar (0,06%), sop (0,0362%), kelapa (0,0324%), ikan tongkol (0,0260%), bawang putih (0,0203%), emas perhiasan (0,0117%), cakalang diawetkan (0,009%), lemon (0,0082%), parfum (0,0078%), dan mainan anak (0,0075%),” ungkapnya.

Ia merincikan deflasi yang terjadi di Kota Ambon pada September 2020 disebabkan 3 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, diantaranya tertinggi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,84 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 0,23 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen.

“Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi diantaranya tertinggi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,67 persen; diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 0,52 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,45 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok pendidikan cenderung stabil pada September 2020,” rincinya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!