Ini Penampakan Awan Cumulonimbus Di Langit Ambon
AMBON - Di pertengahan bulan Januari 2021 ini, warga Kota Ambon dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk gelombang yang menggulung.
Awan yang dikenal dengan nama Awan Cumulonimbus (Cb) terlihat Senin (18/1/2021) pukul 06.35 WIT itu sempat diabadikan sejumlah warga kota Ambon dan diunggah ke media sosial.
Saat kejadian tersebut disertai hujan disertai angin kencang serta cuaca gelap secara tiba-tiba.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Rion Salman dalam keterangannya, Senin (18/1/2021) menjelaskan, pada dasarnya awan Cb bertumbuh pada daerah atau area yang memiliki kalabilan udara atau dari segi konvektifitas sangat aktif.
“Pada daerah kepulauan biasanya disebabkan oleh penguapan yang besar dari suplay massa udara di lautan atau perairan sekitar, dari segi udara lapisan atau khususnya kelabilan udara. Kalau didaratan biasnaya sistem konveksi yang konsisten. Pada umumnya jika di Pulau Ambon aktif bertumbuh pada bulan peralihan musim,” jelasnya.
Menurutnya, awan Cb dapat menjadi pemicu terjadinya cuaca buruk.
“Bahkan bukan untuk penebangan tetapi untuk kita di darat dan laut juga sangat berbahaya karena dapat mengahasikkan kilat/petir, angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang, hujan sedang lebat (banjir, longsor) dan di laut bisa meningkatkan tinggi gelombang secara tiba-tiba juga," ungkapnya.
Ia juga mengaku beberapa kejadian ekstrem pada umumnya dipicu oleh awan Cb.
“Siklus hidup dari awan Cb cukup singkat biasnaya kurang lebih 1 jam. Jadi biasanya cepat saja terjadinya. Namun jika cukup aktif (dari segi konventifitas/labilitas) maka bisa secara aktif hidup dari sumber awan yg baru atau membentuk multi cell (terdiri dari beberapa awan Cb),” paparnya.
Baca Juga: Akibat Awan Cumulonimbus, Dua Penerbangan Di Bandara Pattimura Tertunda
Menyangkut kejadian serupa akan terjadi lagi dalam waktu yang dekat, Rion mengaku secara teori tidak.
"Pada teorinya tidak. Namun seperti yang saya jelaskan bahwa dia butuh kondisi yang mantap. Jika hujan berlangsung terus menerus bukan hanya dari awan Cb yang pertama bertumbuh tapi bisa jadi dari sumber awan Cb yang batu lagi bertumbuh," jelasnya. (MT-04)
Komentar