Australia Ingin Kembali Peringati ‘Anzac Day’ 2022 di Ambon
AMBON, MalukuTerkini.com – Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia ingin kembai menggelar upacara peringatan Australian and New Zealand Army Corps (Anzac) Day atau Hari Anzac tahun 2022 di Ambon.
Lazimnya setiap tahun sebelum pandemic Covid-19 melanda, Australia menggelar upacara peringatan ‘Anzac Day’ di di Taman Makam Persemakmuran, Tantui, Ambon.
Hal itu diungkapkan Atase Angkatan Laut Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Rod Griffith kepada malukuterkini.com usai memimpin upacara peringatan ‘Remembrance Day’ 2021 di Taman Makam Persemakmuran, Tantui, Ambon, Kamis (11/11/2021).
“Kita memang ingin kembai menggelar upacara peringatan ‘Anzac’ Day tahun 2022 di Ambon karena pada dua tahun terakhir ini tidak terlaksana akibat pandemic Covid-19,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya ingin kembali menggelar peringatan ‘Anzac Day’ pada 25 April 2022 Taman Makam Persemakmuran, Tantui, Ambon.
“Tadi juga saat upacara peringatan ‘Remembrance Day’ 2021, saya sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Pak Wali Kota Ambon dan beliau sangat mendukung,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Atase Angkatan Laut Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Rod Griffith dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga saling bertukar cinderamata.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Rod dan rombongan ke Ambon dan berharap rencana peringatan ‘Anzac Day’ 2022 di Ambon bisa terwujud.
“Semoga tahun depan rencana Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menggelar peringatan ‘Anzac Day’ 2022 di Ambon bisa terwujud,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, terakhir Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia dan juga sejumlah warga negara Australia memperingati ‘Anzac Day’ di Taman Makam Persemakmuran atau Ambon War Cemetery, Kamis (25/4/2019).
Hari Anzac yang digelar setiap tahun pada 25 April, menandai pendaratan pasukan Australia dan Selandia Baru di Gallipoli, Turki, pada tahun 1915.
Sebagaimana diketahui, pada Taman Makam Persemakmuran Ambon, terdapat makam ribuan tentara sekutu dari 6 negara.
Totalnya sebanyak 2.137 makam, terdiri dari 1.092 tentara Australia, termasuk 694 tentara dari total dari 1.131 anggota pasukan elit batalion 21, Divisi II Gull Force atau pasukan infanteri Australia yang gugur.
Selain itu 810 tentara Inggris, 186 Belanda, 30 India, 2 Kanada, Selandia baru dan Afrika Selatan masing-masing 1 dan 15 orang dari beberapa negara sekutu lainnya.
Di bagian depan Taman terdapat Memorial Building Ambon. Bangunan mirip halte bus, terbuat dari beton berkualitas tinggi dengan desain eksterior berkelas.
Di kedua sisi dindingnya terpampang lembaran tembaga berukuran sekira 3×2 meter persegi yang diatasnya terukir dengan huruf timbul nama tentara dan penerbang Australia yang gugur di tanah Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya pada saat Perang Dunia II, termasuk yang tidak diketahui dan ditemukan jenasahnya.
Setiap nama dilengkapi nomor prajurit, pangkat dan jabatan terakhir serta nama asal kesatuan. Dari data yang terpampang, umumnya mereka berasal dari Angkatan Udara Australia, selain beberapa yang berasal dari kesatuan Angkatan Laut dan Angkatan Darat Australia.
Lokasi Taman Makam Persemakmuran Tantui, pada saat Perang Dunia II, sebelumnya menjadi menjadi markas Batalyon 2/21 Australia GullForce, dan kemudian berubah menjadi lokasi kam tahanan tentara negara-negara persemakmuran oleh tentara Jepang.
Baca Juga: Australia Peringati ‘Remembrance Day’ 2021 di Ambon
Batu-batu nisan berukuran sebesar laptop dengan tinggi hanya beberapa sentimeter di atas tanah seolah tak terlihat diatas hamparan rumput hijau yang dipangkas rapih. Namun ketika melangkahkan kaki ke bagian tengah barulah batu-batu nisan itu tampak bertebaran dimana-mana. (MT-04)
Komentar