Wagub Maluku Hadiri Pembukaan Pesparawi Nasional XIII

YOGYAKARTA, MalukuTerkini.com – Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno menghadiri pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII.
Seremonial pembukaan berlangsung di Lapangan Siwa, Kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Senin (20/6/20220) malam. Pesparawi akan berlangsung hingga Sabtu (26/6/2022).
Turut hadir bersama Wagub dan istri Beatrix Orno saat serimonial pembukaan tersebut diantaranya Ketua Kontingen Maluku yang juga Sekda Maluku Sadli Ie, Kepala Kanwil Kemenag Maluku H Yamin, Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Maluku Paulus Kastanya, Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas T Maspaitella dan Sekretaris LPPD Provinsi Maluku N Kaya.
Saat perwakilan kontingen Maluku melewati podium utama pada parade kontingen Pesparawi XIII dari seluruh Indonesia, tampak Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno melambaikan tangan.
Kontingen Maluku mengikutsertakan 210 peserta yang didampingi oleh 21 pelatih dan 5 pianis. Ratusan peserta itu akan mengikuti 12 mata lomba.
Ke-12 mata lomba diikuti oleh kontingen Maluku yaitu paduan suara dewasa campuran (45 orang), paduan suara laki-laki (28 orang), paduan suara wanita (28 orang), paduan suara remaja pemuda (43 orang), paduan suara anak (33 orang), vokal grup (11 orang), musik pop gerejawi (10 orang), solo anak 7 - 10 tahun (1 orang), solo anak 10 - 13 tahun (1 orang), solo remaja pemuda putra (1 orang), solo remaja pemuda putri (1 orang) dan musik pemuda gereja nusantara (30 orang).
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa`adi saat membuka event tersebut mengaku kehadiran Pesparawi memiliki makna ganda.
Pertama sebagai penguatan hubungan intern antar umat nasrani. Selanjutnya menjadi salah satu kunci mempererat hubungan umat beragama di Indonesia secara menyeluruh.
“Dalam konteks intern, agenda yang diikuti gereja dari berbagai aliran, merupakan sarana membangun komunikasi intern. Jika konteks majemuk, Pesparawi yang diselenggarakan secara bergantian, memberikan sumbangsih atas nasionalisme dan kerukunan hidup beragama,” ungkapnya.
Menurutnya Pesparawi merupakan implementasi moderasi beragama. Mampu meruntuhkan sekat-sekat dan dinding pemisah. Untuk selanjutnya berganti dengan tali persaudaraan.
Ia mencontohkan lokasi seremonial pembukaan Pesparawi Nasional XIII berlangsung di pelataran Candi Prambanan, notabene adalah Candi Hindu terbesar di Indonesia, sehingga mampu menggambarkan keberagaman Indonesia yang dibalut dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Ini menunjukkan tidak adanya sekat antarumat beragama namun sebaliknya justru terbangun jembatan antarumat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan memuliakan,” katanya.
Selebrasi pembukaan Pesparawi XIII dilakukan Wakil Menag dengan menerima secara simbolis Piala Kepresidenan yang diserahkan Perwakilan Provinsi Papua Barat sebagai Juara Pesparawi XII/2018.
Penyerahan dilakukan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw dan Sekretaris Daerah Papua Barat sekaligus Ketua LPPD Nataniel D Mandacan.
Seremonial pembukaan dilanjutkan dengan parade kontingen Pesparawi XIII dari seluruh Indonesia. Diawali kontingen dari Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional dan diakhiri dengan kontingen Provinsi Papua. Agenda selanjutnya ditutup dengan pementasan Drama Musikal Nacita.
Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai Pesparawi selaras dengan ajaran moral khas Yogyakarta, berupa semangat Sawiji, Greget, Sengguh dan Ora Mingkuh. Seluruhnya adalah empat ajaran moral peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Ia juga menjabarkan satu persatu makna ajaran moral ini. Sawiji berarti penjiwaan total tanpa menjadi tak sadarkan diri. Greget adalah bersemangat tanpa menjadi kasar. Sengguh adalah percaya diri namun tetap rendah hati.
“Ora Mingkuh adalah pantang mundur, dengan disiplin dan tanggung jawab. Keempat ajaran ini mewakili totalitas ideal manusia dalam kehidupan. Baik hubungannya dengan sesama maupun Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berharap peserta Pesparawi Nasional XIII yang mencapai 8 ribu orang mampu memancarkan energi positif. Dengan menjunjung tinggi sportivitas selama perlombaan. Tak lupa saling mengapresiasi satu sama lain.
“Semogalah pula, para peserta masih sempat menghirup suasana Jogjakarta dengan serba kesahajaannya, ditengah-tengah senyum ramah masyarakat, khasanah wisata, dan budaya yang melingkupinya,” pesannya.
Pelaksanaan Pesparawi XIII akan berlangsung di beberapa tempat di Yogyakarta dianyara Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Auditorium Universitas Driyarkara Sanata Dharma, Auditorium ISI Yogyakarta dan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM). (MT-01)
Komentar