Simak! Ini Sebaran Lahan Gerakan Menanam Cabai & Bawang Merah di Maluku
AMBON, MalukuTerkini.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mencanangkan Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah di Provinsi Maluku di lokasi kelompok Tani Mutiara Universitas Pattimura, Ambon, Selasa (20/9/2022).
Kegiatan ini merupakan salah satu pengendalian laju Inflasi di Provinsi Maluku yang tergolong tinggi.
Pencanangan ini juga dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga dilakukan secara serentak di 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku .
Kadis Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, mengatakan, Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Provinsi Maluku dalam mendukung GNPIP di Provinsi Maluku.
“Untuk mengendalikan laju inflasi maka berbagai upaya telah ditempuh oleh Dinas Pertanian, diantaranya operasi pasar bersama TPID yang juga melibatkan para distributor bahan pangan khususnya bahan pangan penyumbang inflasi seperti bawang merah, kangkung, cabai, beras, minyak goreng dan telur yang dijual dibawah harga pasar. Selain itu juga dilakukan peningkatan luas tanam di sentra produksi serta pembinaan melalui penyuluh pertanian," katanya.
Menurutnya, pencanangan gerakan Tanam secara serempak tersebar di 11 kabupaten/kota dengan total luas lahan tanaman cabai 100 hektar dan bawang merah 66,4 hektar.
“Rinciannya untuk cabai di Kabupaten Maluku Tengah (30 hektar), Seram Bagian Barat (20 hektar), Kota Ambon (20 hektar), Buru (20 hektar), Kota Tual (10 hektar), dan Aru (10 hektar). Bawang Merah yang tersebar di Maluku Tenggara (34,3 hektar), Maluku Barat Daya (7,1 hektar), Kota Tual (5 hektar), Seram Bagian Timur (10 hektar) dan Maluku Tengah (10 hektar),” ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga dibagikan bibit cabai dalam polybag sebanyak 12.7000 dimana Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku membantu 10.200 anakan.
Bantuan ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, kelompok PKK serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri pada lingkungan masing-masing.
"Kami juga melaporkan bahwa hari ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis antara lain 1 unit alsintan cultivator Desa Taeno, Mesin jahit karung 1 unit kepada Gapoktan Wanareja, 1 unit grand house kepada pesantren Ishaka Desa Batu Merah. Dukungan juga diberikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail, dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur Barnabas Orno mengharapkan kepada TPID untuk terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan inflasi khususnya komoditas pangan pemicu inflasi.
“Semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan bersama atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berdampak pada peningkatan harga komoditas pangan dan terganggunya distribusi komoditas pangan antar wilayah di Provinsi Maluku. Lakukan inovasi dan terobosan baru dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga kelancaran distribusi dan komunikasi antar berbagai pihak terus terjaga," ungkapnya. (MT-04)
Komentar