Catat! Ini 9 Lapangan Usaha yang Picu Pertumbuhan Ekonomi Maluku Triwulan III

AMBON, MalukuTerkini.com - Ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 1,24 persen.
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Erhard V Hatulesila mengatakan, peningkatan pertumbuhan terjadi pada beberapa lapangan usaha, akan tetapi terdapat 9 lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan.
"Kontraksi pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar -3,42 persen; dan lapangan usaha petambangan dan penggalian sebesar -2,52 persen. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 10,70 persen; selanjutnya perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,66 persen dan lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,06 persen," kata Hatulesila dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Senin (7/11/2022).
Dikatakan, struktur PDRB Provinsi Maluku menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Artinya, perekonomian Maluku masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,57 persen; diikuti oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 22,45 persen; perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,60 persen; dan konstruksi sebesar 7,65 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Maluku mencapai 67,27 persen.
Menurutnya, ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan III-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,01 persen.
"Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah industri pengolahan sebesar 10,70 persen; selanjutnya perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,66 persen. Sementara itu, pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan pada perekonomian Maluku juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 7,24 persen," rincinya.
Sementara itu, ekonomi Maluku Kumulatif Triwulan III-2022 dibanding Kumulatif Triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen (c-to-c). Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 9,29 persen. Selanjutnya transportasi dan pergudangan sebesar 7,19 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 7,10 persen; jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,65 persen; serta lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 6,14 persen.
"Ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 tumbuh sebesar 1,24 persen (q-to-q). Peningkatan Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen pengeluaran, kecuali komponen pembentukan modal tetap bruto, ekspor luar negeri dan impor luar negeri yang mengalami kontraksi pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 1,98 persen; diikuti komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 0,95 persen; komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh sebesar 0,81 persen; dan komponen perubahan inventori yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,51 persen. Sementara itu, Komponen impor luar negeri (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 62,98 persen," jelasnya.
Ia menambahkan, struktur PDRB Maluku menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Maluku masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Maluku yaitu sebesar 69,53 persen; diikuti oleh komponen PK-P sebesar 33,83 persen; komponen PMTB sebesar 30,84 persen; komponen ekspor luar negeri sebesar 2,61 persen; Komponen PK-LNPRT sebesar 2,59 persen; komponen impor luar negeri sebesar 1,75 persen; dan komponen perubahan inventori sebesar 0,51 persen. Sementara itu, komponen net ekspor antar daerah sebesar -38,17 persen. (MT-05)
Komentar