Sekilas Info

Kendati Terlambat, SMAN 7 Aru Gelar Ujian Sekolah

AMBON, MalukuTerkini.com - Belasan siswa SMA Negeri 7 Kepulauan Aru, baru mengikuti ujian sekolah, Selasa (28/3/2023).

Pelaksaan ujian diikuti oleh 16 siswa ini baru dilakukan karena terkendala letak geografis sekolah yang berada terpencil di Kabupaten Kepulauan Aru. Seharusnya ujian tersebut digelar serempak 13 Maret 2023.

Kendati terlambat melaksanakan ujian sekolah, namun SMAN 7 Kepulauan Aru yang terletak di Desa Koijabu, Kecamatan Aru Tengah Timur dibawah pimpinan Wehelmina Sahetapy ini berupaya untuk mengutamakan kepentingan pendidikan anak-anak.

"Jumlah siswa  siap ujian 16 siswa yang terdaftar di dapodik. Kita alami keterlambatan bukan karena sengaja tetapi karena kondisi. Kondisi keuangan pas-pasan kemudian kegiatan rakor kepala sekolah, operator dan asesmen selama dua minggu di Kota Ambon sehingga saya dan tiga guru harus mengikutinya. Selama di Ambon kita pun terkendala untuk kembali pulang karena harus menunggu jadwal Kapal Pelni menuju Kabupaten Kepulauan Aru di akhir Maret, sehingga saya melaporkan kepada dinas terkait kondisi dan baru dilaksanakan ujian hari ini setelah kami guru tiba di Koijabi," jelas Kepala SMAN 7 Kepulauan Aru, Wehelmina Sahetapy kepada malukuterkini.com, Selasa (28/3/2023).

Sahetapy mengatakan, untuk mencapai sekolah tersebut harus ditempuh dari Dobom ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru di Dobo selama  - 2 malam dengan motor laut tradisional ditambah kondisi alam yang kadang tidak bersahabat.

Namun demikian, sebagai pimpinan sekolah dirinya tetap optimis siswa-siswanya tetap dapat menuntaskan ujian dan proses belajar mengajar seperti biasa.

Baginya, informasi hoax yang dihembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab hanya untuk menjatuhkan pendidikan di Koijabi padahal, selama menjabat sebagai kepala sekolah selama delapan tahun ini, sekolah yang dulunya tidak memiliki siswa dan guru dengan fasilitas minim sudah begitu berkembang.

Bahkan proses asesmen yang berjalan jauh sebelum pelaksanaan ujian hanya SMA Negeri 7 yang mengikuti dari Koijabi sementara seluruh sekolah lain di Aru harus ke Kota Dobo.

"Saya  mulai mengabdi 2014, saat masuk jumlah siswa 7 orang, kelas 1 - kelas 3 hanya 7 siswa dengan  1 guru honor ditambah saya. Dengan kondisi prihatin itu saya berupaya sendiri untuk pendidikan di SMA N 7 dan tahun  2016 saya buat terobosan menghadap sekda, dan kepala BKD akhirnya  2016 itu juga  mutasi besar-besaran SMA dan puji Tuhan saat ini memiliki 6 guru. Ketika proses asesmen 2021 atas inisiatif kita sendiri untuk membuat terobosan membeli server sendiri, pinjam laptop, orbit WiFi, agar bisa terlaksana Asesmen Kompetensi Maksimum (AKM)  sehingga satu-satunya sekolah SMA online full dari kecamatan hanya SMAN 7 Kepulauan Aru," ungkapnya.

Bahkan menurutnya, dari jumlah guru yang ada, hany ada dua guru yang tidak aktif dan tidak melaksakan tugas sebagaimana mestinya.

"Dari 6 guru, guru yang aktif hanya 4 termasuk saya. Dua guru tidak aktif yaitu Alexsius Anton Elsuru dan Lambert Batsira. Mereka hanya berada di sekolah ketika ada dan setelah itu tidak aktif berbulan-bulan. Jadi bukan saya yang tidak aktif tetapi ada dua guru yang tidak aktif. Dan tidak mendukung pendidikan," jelasnya.

Sebagai pimpinan Sahetapy merasa bertanggung jawab dengan perkembangan pendidikan sekolah tersebut. Kendati banyak tantangan, fitnah namun iapun tetap optimis dan bertekad sekolah harus maju. Hanya saja masih banyak kekurangan fasilitas terutama perumahan guru sehingga pihaknya harus menumpang di rumah warga yang sukarela.

"Kita juga belum punya rumah guru sekian lama ini.  Guru hanya numpang dirmh warga kemudian dibantu oleh warga yang adalah kepala UPTD Pertanian diberi balai untuk menampung seluruh guru SMA yang notabennya dari luar Koijabi," jelasnya.

Sahetapy mengatakan, kurangnya dukungan pemerintah desa setempat sehingga iapun juga harus berjuang bersama beberapa guru sendiri dibantu masyarakat yang menghendaki pendidikan maju.

Selain fokus untuk memimpin sekolah iapun melakukan sejumlah kegiatan diluar sekolah dan ikut membantu masyarakat mulai dari bercocok tanam dan lain sebagainya. Iapun berharap pemerintah desa setempat bisa bersama mendukung pendidikan agar kedepan sekolah SMAN 7 lebih maju tidak kalah dengan sekolah lainnya di Aru maupun Maluku secara keseluruhan. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!