Durasi Gerhana Matahari Terlama di Indonesia Bakal Terjadi di Tiakur

AMBON, MalukuTerkini.com – Warga Tiakur – Kabupaten Maluku Barat Daya akan dapat mengamati gerhana matahari yang akan terjadi Kamis (20/4/2023) dengan durasi terlama dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.
Durasi gerhana matahari di Tiakur yang merupakan rangkaian dari fenomena Gerhana Matahari Hibrida tersebut akan berlangsung selama 3 jam 10 menit 32 detik.
Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023)
Dikatakan, sebagaian wilayah Maluku akan mengalami gerhana matahari sebagian karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur Gerhana Matahari Total.
"Durasi gerhana matahari sebagian yang terlama teramati di Ambon selama 3 jam 9 menit 28,7 detik, sedangkan durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Tiakur selama 3 Jam 10 menit 32 detik,” katanya.
Ia menjelaskan, Pulau Kisar – Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk wilayah akan dapat mengamati puncak Puncak Gerhana Matahari Total dengan durasi selama 1 menit 14 detik yang dimulai pukul 13.22 WIT
“Salah satu daerah di Indonesia yang terlewati Jalur Gerhana Matahari Total yaitu di Pulau Kisar,” jelasnya.
Djati menambahkan, adapun waktu terjadinya gerhana di setiap lokasi akan berbeda-beda.
Jadwal Mulai Gerhana Matahari Sebagian 2023 di Maluku Kamis (20/4/2023):
Ambon 13:34:25.8 WIT
Namrole 13:31:12.4 WIT
Namlea 13:32:44.4 WIT
Tiakur 13:23.17.1 WIT
Piru 13:35:45.2 WIT
Masohi 13:36:58.3 WIT
Bula 13:40:50.1 WIT
Saumlaki 13:32:42.6 WIT
Langgur 13:40:48.4 WIT
Tual 13:40:53.0 WIT
Dobo 13:43.59 WIT
Melansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana Matahari hibrida adalah gerhana Matahari yang terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris.
Hasilnya, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari, kemudian tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Gerhana Matahari Hibrida akan menunjukkan Matahari seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Gerhana Matahari Hibrida kali ini merupakan gabungan gerhana Matahari total dan gerhana Matahari sebagian.(MT-04)
Komentar