88 Tahun GPM, Umat Diajak Terus Berdoa & Bekerja

AMBON, MalukuTerkini.com – Gereja Protestan Maluku (GPM) telah memasuki usia 88 tahun, Rabu (6/9/2023).

GPM dibentuk pada 6 September 1935, sebagai bagian dari reorganisasi Gereja Protestan Indonesia (GPI) atau Indische Kerk.

Kini di usia 88 tahun, Jemaat GPM diminta untuk terus berdoa guna menjawab seluruh gumulan tantangan yang dihadapi.

“Hanya dengan berdoa maka kekuasaan Tuhan yang menjadi jawaban. Tuhan mampu menjawab apa yang dimintakan gereja, pelayan dan jemaat,” ungkap Sekretaris Klasis GPM Kota Ambon, Pendeta Max Takaria saat memimpin ibadah HUT ke-88 GPM di Gereja Maranatha, Ambon, Rabu (6/9/2023).

Takaria mengatakan, tugas pemberitaan yang dilakukan gereja tidak berlangsung di ruang hampa tetapi dalam kehidupan setiap hari dimana tantangan silih berganti

“Jemaat harus terus berdoa agar dikuatkan oleh roh sebab seluruh aktivitas yang dijalani tidak di ruang kosong. Olehnya itu berdoalah supaya kita dikuatkan dan diteguhkan oleh roh,” katanya.

Jemaat, menurutnya, memerlukan waktu khusus untuk terus membangun relasi-relasi khusus dengan Tuhan sehingga dimampukan menghadapi tantanan kehidupan.

“Berdoa itu sama artinya kita meminta Tuhan bersama-sama mengatasi masalah dalam kehidupan sebab di dalam doa kita akan memahami betapa dalam dan luasnya kasih Tuhan. hanya orang-orang yang tidak berdoa yang tidak  akan memahami betapa dalam dan luasnya kasih Tuhan,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan jemaat agar jangan berbalik dan lari meninggalkan masalah, sebab jika itu terjadi maka justru menghadapi masalah baru.

“Masalah dan tantangan hidup tidak bisa diselesaikan dengan membangun kekuatan-kekuatan kemanusiaan. sebab masalah dan tantangan yang dihadapi tidak hanya meleamahkan fisik kita saja namun juga melemahkan iman kita. Jika itu terjadi maka kita akan akan tiba pada keputusasaan. Pada saat itu kita akan terjebak untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenaan di mata Tuhan,” tandasnya. (MT-04)