BPS: Tingkat Pengangguran di Maluku Berkurang

AMBON, MalukuTerkini.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat tingkat pengangguran di Provinsi Maluku pada bulan Agustus 2023 mengalami pengurangan.
Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia merincikan penduduk usia kerja di Maluku pada Agustus 2023 sebanyak 1.432.063 orang, naik sebanyak 105.223 orang dibandingkan Agustus 2022.
“Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 910.758 orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 521.305 orang. Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 853.254 orang penduduk yang bekerja dan 57.504 orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2022, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 42.177 orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 44.410 orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 2.233 orang," kata Pattiwaelapia kepada wartawan di Ambon, Senin (6/11/2023).
Dijelaskan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan dibanding Agustus 2022.
"TPAK pada Agustus 2023 sebesar 63,60 persen, turun 1,86 persen poin dibanding Agustus 2022. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah," jelasnya.
Ia mengatakan, berdasarkan jenis kelamin, pada Agustus 2023, TPAK laki-laki sebesar 74,34 persen, lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 52,68 persen. Dibandingkan Agustus 2022, TPAK perempuan mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen poin sedangkan TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 3,99 persen poin.
"Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan struktur tenaga kerja di pasar kerja. Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2023, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 31,60 persen; Administrasi Pemerintahan dan Jasa sebesar 21,60 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 20,78 persen. Pola lapangan pekerjaan dalam menyerap tenaga kerja ini masih sama dengan Agustus 2022. Dibandingkan Agustus 2022, kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (3,40 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami penurunan terbesar yaitu sebesar (1,94 persen poin)," katanya.
Sementara itu, pada Agustus 2023, penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 32,79 persen, sementara yang paling sedikit berstatus pekerja bebas di pertanian, yaitu sebesar 0,97 persen. Dibandingkan Agustus 2022, status pekerja keluarga, berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/buruh tidak dibayar, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja bebas di pertanian mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,68 persen poin, 2,34 persen poin, 0,55 persen poin dan 0,36 persen poin.
Sementara itu, untuk status pekerjaan yang lainnya mengalami penurunan persentase, dengan penurunan terbesar pada berusaha sendiri yaitu sebesar 3,81 persen poin.
"Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang bekerja di kegiatan formal mencakup mereka dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai, sedangkan sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar)," jelasnya.
Pada Agustus 2023, kata Pattiwaelapia, penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 558.212 orang (65,42 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 295.042 orang (34,58 persen). Dibandingkan Agustus 2022, persentase penduduk bekerja pada kegiatan informal mengalami peningkatan sebesar 2,12 persen poin.
Ia juga mengatakan, pada Agustus 2023, penduduk bekerja didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Atas , yaitu sebesar 31,46 persen. Sementara itu, penduduk bekerja tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 17,30 persen. Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang hampir sama dengan Agustus 2022.
"Dibandingkan dengan Agustus 2022, penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan mengalami peningkatan persentase, masing-masing sebesar 1,67 persen poin, 0,37 persen poin, dan 0,05 persen poin. Sementara itu, penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan SD ke Bawah, Diploma I/II/III mengalami penurunan persentase dengan penurunan terbesar pada pendidikan Diploma IV, S1, S2, S3, yakni sebesar 1,26 persen poin," katanya. (MT-05)
Komentar