Mentega Vs Margarin, Serupa tapi Berbeda

AMBON, MalukuTerkini.com - Mentega dan margarin memiliki tampilan yang serupa. Teryata keduanya memiliki perbedaan dari segi rasa dan kandungan nutrisinya. Lalu manakah yang lebih sehat?
Mentega dan margarin merupakan bahan makanan yang berfungsi sebagai lemak. Biasanya digunakan untuk olesan makanan, campuran bahan kue, hingga menumis masakan untuk memberi rasa gurih.
Tampilan kedua bahan makanan ini serupa, warnanya agak kekuningan. Teksturnya juga seperti pasta dan agak licin. Namun, bahan dasar keduanya berbeda, begitu juga dengan kandungan nutrisinya.
Jillian Kubala, ahli diet asal New York menjelaskan, kebanyakan orang berasumsi pengganti margarin atau mentega adalah pilihan yang lebih baik untuk kesehatan karena lebih rendah lemak jenuhnya. “Termyata belum tentu benar," ujarnya sebagailama dilansir dari detikcom, Sabtu (30/12/2023).
Lemak seringkali disalahpahami dan disederhanakan, bahkan oleh profesional kesehatan yang telah menjadi anggapan umum dan ketakutan terhadap lemak.
Faktanya, lemak sangatlah kompleks. Efek fisiologisnya bergantung pada komposisi, sumber, dan lainnya.
Dilansir dari Fox News, Rabu (13/12/2023), berikut perbedaan antara mentega dan margarin:
- Mentega
Mentega merupakan produk susu yang terbuat dari churning cream. Diketahui mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, tapi kerap digunakan dalam memasak. Biasanya untuk menumis atau membuat adonan kue.
Penting juga diketahui kalau mengonsumsi mentega berlebihan dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Beberapa penelitian juga menunjukkan kaitannya dengan penyakit jantung.
Bagaimana dengan kandungan nutrisinya? Dalam 1 sendok makan mentega (14,2 gram) terdapat 102 kkal, 11,5 gram total lemak, dan lemak jenuhnya sebesar 7,3 gram.
- Margarin
Berbeda dari mentega, margarin terbuat dari minyak nabati dan tambahan unsur hidrogen. Margarin dibuat sebagai alternatif mentega yang kandungan lemaknya lebih sedikit.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada 1 sendok makan (14,2 gram) margarin adalah 84,8 kkal, total lemak 9,56 gram, dan lemak jenuh sebesar 2,34 gram. Meskipun total lemak margarin lebih rendah dibandingkan metega, Kubala mengingatkan kalau tak semua yang rendah lemak lebih baik.
"Pada margarin misalnya dibuat dari minyak yang tinggi lemak omega-6. Meskipun lemak omega-3 dan omega-6 diperlukan untuk kesehatan, kebanyakan orang Amerika mengonsumsi makanan yang jauh lebih tinggi omega-6," kata Kubala, merujuk pada penelitian tahun 2021 yang diterbitkan oleh The Journal of the Missouri State Medical Association.
"(Omega-6) terkonsentrasi pada minyak nabati, (bukan) omega-3, yang terkonsentrasi pada makanan laut dan makanan nabati tertentu, seperti biji chia," katanya.
Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam memilih omega-6, yang cenderung lebih bersifat inflamasi, dibandingkan omega-3, yang bersifat anti-inflamasi.
- Porsi konsumsi
Intinya dalam perdebatan antara mentega dan margarin, keduanya sama-sama mengandung lemak, termasuk lemak jenuh. Lemak ini memiliki efek kompleks dan bervariasi terhadap faktor risiko penyakit jantung.
Mentega mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sebagai perbandingan, margarin memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah, mungkin juga mengandung lemak trans. Kedua lemak tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung.
Kubala menyarankan agar masyarakat melihat asupan makanan secara keseluruhan dan kualitas makanan.
"Jika mengonsumsi makanan berlemak tinggi yang diketahui berdampak negatif terhadap kesehatan, seperti gorengan dan daging olahan, kurangi makanan tersebut dan gantikan dengan makanan kaya lemak yang diketahui berdampak positif bagi kesehatan, seperti ikan berlemak, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian," kata Kubala.
Mentega dan margarin tetap boleh dikonsumsi. Menurut Kubala, nikmatilah keduanya dalam porsi kecil. (MT-07)
Komentar