16 Hari Hanyut di Laut, 4 Warga Tanimbar Ditemukan di Aru

AMBON, MalukuTerkini.com – Sebanyak 4 dari 7 warga yang hilang kontak setelah hanyut dengan menggunakan perahu ketinting di Perairan Pulau Dua, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ditemukan di perairan Kabupaten Kepulauan Aru.
Tiga diantaranya ditemukan dalam keadaan selamat sementara satu lagi meninggal dunia. Para korban ditemukan Jumat (29/3/2024).
Korban selamat yaitu Yohanis Salwei alias Anis (27), Devota Salwey alias Voni (13) dan Kristina Skliresi alias Tini (16) sedangkan korban meninggal dunia yaitu Roberta Matruti alias Novi (13).
Sebelumnya ketujuh warga tersebut hilang kontak usai pergi piknik ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian dengan menggunakan perahu ketinting, Rabu (13/3/2024) lalu. Para korban merupakan warga Desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan - Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Penjabat Bupati Tanimbar, Piterson Rangkoratat mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Aru untuk menangani para korban.
“Tadi malam kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Aru untuk menangani para korban saat dievakuasi ke Dobo. Nantinya mulai dari proses evakuasi pada korban selamat dan jenazah korban yang meninggal dunia setiba d Dobo ditangani Pemkab Kepulauan Aru,” ungkap Rangkoratat kepada malukuterkini.com di Saumlaki, Sabtu (30/3/2024).
Dikatakan, ia telah menugaskan Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk segera ke Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru untuk membantu proses penanganan para korban.
“Kita prediksi Senin (1/4/2024) atau Selasa (3/4/2024), para korban yang selamat maupun jenazah korban yang meninggal dunia tiba di Saumlaki.
Sebagaimana diketahui, ketujuh warga yang hilang kontak dengan menaiki perahu ketinting terdiri dari 3 orang dewasa dan 4 orang anak-anak Namun 1 korban dewasa dikabarkan meninggal dunia diatas ketinting beberapa hari sejak hilang kontak.
Ketujuh warga tersebut yaitu Yeremias Takndare alias Yeri (42), Yohanis Salwei alias Anis (27), Yufita O Takndare alias Fita (22), Devota Salwey alias Voni (13), Kristina Skliresi alias Tini (16), Alowisia Matruti alias Wisye (14) dan Roberta Matruti alias Novi (13).
Kronologi kejadian hilang kontak para warga tersebut berawal Rabu (13/3/2024), sekitar pukul 15.00 WIT, Jeremias Takndare bersama 5 orang korban pergi piknik ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian dengan menggunakan Perahu ketinting.
Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga Tumbur untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur dalam rangka untuk merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey.
Sekitar pukul 21.30 WIT selanjutnya para korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu ketinting.
Namun saat itu seorang saksi Modestus Takndare (ayah dari salah satu korban) sempat meminta melalui handphone agar para korban jangan dulu kembali ke Desa Wowongda, karena sudah malam hari dan cuaca laut tidak bersahabat, Mengetahui hal tersebut Jermias Takndare mengatakan harus tetap pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian besok.
Setelah itu para Korbanpun langsung berangkat meninggalkan Pantai Desa Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu ketinting.
Keesokan harinya, Kamis (14/3/2024) sekitar pukul 09.59 WIT, Jeremias Takndare mengirim pesan suara melalui Whatsapp ke salah satu warga Desa Wowonda meminta tolong orang tuanya agar datang menjemput karena perahu mereka sudah hanyut hingga di depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan Wertamrian.
Selanjutnya pada pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat langsung melakukan pencarian dengan menggunakan 4 longboat dan melibatkan Warga Desa Tumbur menggunakan 2 ketinting dengan tujuan sekitar perairan Pulau Dua, Desa Lorulun.
Namun saat dilakukan pencarian, cuaca saat itu ekstrem dikarenakan angin kencang dan gelombang yang mengakibatkan pencarian yang dilakukan hingga hingga 18.30 WIT tidak membuahkan hasil Setelah itu, berdasarkan hasil konfirmasi dengan korban Yohanis Salwey diketahui posisi ketinting mereka berada di perairan di depan Pulau Dua Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian dan ketinting tersebut mengalami kerusakan pada as mesin yang patah, sehingga perahu ketinting terbawa arus dan angin dari pantai Tumbur hingga ke perairan Pulau Dua.
Jumat (15/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIT, langkah pencarian kembali dilakukan oleh warga namun perahu yang digunakan tidak dapat mencapai lokasi dikarenakan cuaca buruk, Pada saat itu salah satu korban Yofita Takndare sempat berkomunikasi melalui Whatsapp dengan keluarga dan menyampaikan salah seorang korban atas nama Jeremias Takndare telah meninggal dunia diatas perahu.
Setelah itu komunikasi dengan para korban diatas perahu pun hilang sekaligus tidak ada lagi komunikasi lebih lanjut. (MT-06)
Komentar