Sherly Tjoanda Unggul di QC Pilkada Maluku Utara, Ini Kata Pengamat Politik
AMBON, MalukuTerkini.com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 4, Sherly Tjoanda – Sarbin Sehe memenangkan Pilkada Maluku Utara sebagaimana hasil Quick Count (QC), Rabu (27/11/2024).
Sesuai hasil QC yang dilakukan lembaga survei Indikator berdasarkan data masuk 50,84 persen pada pukul 18.00 WIT, pasangan Sherly – Sarbin unggul angka 48.27 persen disusul pasangan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan (26,61%), Muhammad Kasuba-Basri Salama (13,08%) dan juru kunci Aliong Mus-Sahri Thahir (12.05%).
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 4, Sherly Tjoanda – Sarbin Sehe diusung oleh Partai NasDem, PKB, Partai Demokrat, PAN, PPP, Partau Gelora, PSI dan Partai Buruh.
Sebagaimana diketahui, QC adalah metode hitung cepat hasil suara pemilu untuk mengetahui hasil pemilu secara prediktif dan cepat di hari pemungutan suara.
Menyikapi hasil QC tersebut, Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi menilai keunggulan Sherly-Sarbin sudah diprediksi sebeumnya.
“Sesui hasil survei tingkat elektabilitas yang dilakukan Indikator Politik selama 3 kali dan terakhir 10 hari jelang pemungutan suara itu menunjukkan tingkat elektabilitas paslon Sherly-Sarbin bahkan hasil survei terakhir menujukkan sudah mencapai sekitar 47,5 perrsen,” ungkap Burhanuddin Muhtadi sebagaimana dilansir salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (27/11/2024) malam.
Burhanuddin menjelaskan saat proses pendaftaran calon kepala daerah hingga penetapan pesrta pilkada pada September 2024, nama Sherly belum ada karena yang maju sebenranya adalah Benny Laos yang merupakan saumi dari Sherly berpasangan dengan Sarbin Sehe.
“Pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe sesuai hasil survei pada September 2024 ternyata tingkat elektabilitasnya baru mencapai 30 persen. Namun pada Oktober 2024, Benny Laos meninggal dunia akibat terbakarnya kapal yang ditumpanginya saat berkampanye. Sherly juga menjadi korban namun hanya mengalami luka,” jelasnya.
Pasca meninggalnya Benny Laos, katanya, parpol-parol pengusung lalu mengusulkan untuk Sherly maju sebagai calon gubernur menggantikan suaminya.
“Akhirnya Sherly didaftarkan ke KPU sebagai calon gubernur pengganti suaminya. Saat itu hasil menunjukkan tingkat elektabilitas pasangan Sherlu-Sarbin naik menjadi 40 persen. Kecelakaan tersebut ternyata membuat popularitas Sherly meroket dan tingkat elektabilitasnya justru melonjak hingga 47,5 persen. Menurut saya iini meerupakan kejutan karena sulit menaikan tingkat elektabilitas seseorang dalam waktu singkat di provinsi seperti Maluku Utara yang berkarateristik kepulauan,” kata Burhanuddin Muhtadi yang juga Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.
Kendati demikian, menurutnya, bukan hanya cerita sedih dibalik musibah tersebut yang meningkatkan popularitasnya, namun Sherly mempunyai kualitas personal karena merupakan lulusan universitas di Eropa
“Sherly juga aktif di organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Ia juga memiliki pengalaman sebagai Ketua TP-PKK saat suaminya menjadi Bupati Pulau Morotai. Penguasaan terhadap data juga luar biasa. Hal itu dibuktikan saat debat pilkada, Sherly menguasai dan memaparkan dengan berbasis data terkait isu-isu yang teknokratik, Hal ini membuat survei-survei pasca debat menunjukkan Sherly unggul telak karena tidak hanya menjual kisah sedih namun mempunya modal kualitas personal,” ungkapmnya. (MT-03)
Komentar