Pidato Perdana di DPRD, Gubernur Maluku Sampaikan Sapta Cita

AMBON, MalukuTerkini.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyampaikan pidato perdana di DPRD Maluku, Rabu (5/3/2025).
Pidato tersebut disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku dalam rangka Pidato Perdana Gubernur Maluku untuk masa jabatan 2025-2030.
Acara tersebut dirangkai dengan serah terima jabatan Gubernur Maluku, yang dihadiri oleh Direktur Produk Hukum Daerah Kemendagri Imelda, Forkopimda Provinsi Maluku, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota se-Provinsi Maluku dan Pimpinan OPD Pemprov Maluku.
Dalam pidatonya, Gubernur menyampaikan Keprihatinannya tentang Maluku yang telah menjadi refleksi pribadinya. Maluku adalah daerah yang kaya namun masih saja terjerembab dalam situasi kemiskinan.
“Kita adalah daerah yang diberkahi dengan kekayaan alam yang melimpah mulai dari hasil laut yang memberi kontribusi besar terhadap pendapatan ikan nasional, pariwisata bahari yang eksotis hingga keberagaman Budaya yang memukau,” ungkapnya.
Gubernur mengaku dari berbagai persoalan yang ditemuinya dilapangan pada saat kampanye menjadi dasar untuk menyusun berbagai agenda perubahan yang disebut sebagai Sapta Cita Lawamena untuk memimpin Maluku Kedepan.
"Sapta Cita Lawamena adalah pilihan diksi yang menggambarkan spirit dan strategi pembangunan yang menjadi landasan kita semua dalam mewujudkan Maluku yang maju, sejahtera dan berkeadilan,” ujarnya.
Dalam Sapta Cita-nya, Gubernur akan memastikan Aparatur Sipil Negara Pemprov Maluku harus menjadi ujung tombak bagi pelayanan masyarakat dan pembangunan oleh karena itu harus memiliki kemampuan, karakter yang baik dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk dikontribusikan secara produktif untuk kemajuan daerah Maluku.
Dari segi pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran, Gubernur akan melakukan Upaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan ketrampilan kerja dan mendorong investasi yang berpihak pada kepentingan rakyat Maluku.
”Kita memang membutuhkan investasi untuk membuka lapangan Pekerjaan bagi banyak putra-putri kita yang mencari pekerjaan, tetapi investasi yang kami butuhkan di Maluku adalah investasi yang taat aturan, etis dan responsif karena investasi yang kita harapkan adalah investasi yang memberdayakan rakyat maupun kemajuan Maluku” jelasnya
Gubernur juga mengatakan akan memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperbaiki kualitas Pendidikan, kesehatan dan prestasi olahraga dan juga memperhatikan kesetaraan gender, penguatan peran perempuan, pemuda serta penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah.
Masalah pendidikan yang sampai saat ini masih terjadi soal defisit tenaga pengajar, distribusi tenaga pengajar yang tidak merata di pulau pulau serta kondisi infrastruktur pendidikan juga tak luput dari perhatian Gubernur Maluku.
“Sektor pendidikan serta infrastruktur pendukungnya harus menjadi perhatian khusus pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Maluku,” kata Lewerissa.
Kuantitas dan kualitas infrastruktur juga menjadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur dalam memimpin Maluku Lima tahun kedepan.
“Kita sadar betul daerah kita adalah daerah kepulauan, maka dari itu konektifitas antar pulau dan antar wilayah akan menjadi prioritas agar akses masyarakat terhadap layanan dasar dapat terjamin sehingga dapat memperlancar arus barang dan manusia yang bertujuan akhir untuk meningkatkan kamajuan daerah,” jelasnya.
Dari segi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Maluku akan disiasati dengan penguatan sektor UMKM dan membuka akses pasar serta memngurangi disparitas pembangunan antar wilayah sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Maluku. Peran dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan menjadi pusat perhatian dalam kepemimpinan Lewerissa-Vanath.
”Dalam semangat hidop orang basudara kita harus memperkuat adat dan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial serta kepatuhan terhadap hokum yang berlaku,” ungkapnya.
Mengakhiri pidatornya, Lewerissa berharap semoga Sapta Cita lawamena dapat dijalankan secara bersama sama untuk menjawab pertanyaan kita mengapa provinsi Maluku yang kita cintai ini masih tertatih tatih untuk menjemput kemajuannya. (MT-04)
Komentar