Peserta SIDAYR 2019 Sumbangkan 30 Ukulele untuk Amboina Ukulele Kids Community
AMBON – Para peserta Spice Islands Darwin Ambon Yacht Race (SIDAYR) 2019 tak hanya beradu cepat dalam mengarungi samudera, namun juga membawa donasi 30 buah ukulele untuk Amboina Ukulele Kids Community.
Dari puluhan ukulele tersebut, 26 diantaranya dibawa langsung dari Australia sementara 4 dibeli di Indonesia.
Puluhan ukulele tersebut diserahkan langsung oleh para peserta kepada anak-anak anggota Amboina Ukulele Kids Community di Negeri Amahusu, Ambon, Maluku, Jumat (9/8/2019).
Sebelum penyerahan Amboina Ukulele Kids Community memainkan sejumlah lagu diantaranya Sailing, Gepe-gepe dan Nusaniwe Tanjung Alang.
Ketua Dinah Beach Cruising Yacht Association, Joy Eggenhuizen mengatakan dirinya memberikan apresiasi kepada Ambon Sailing Community (ASC) yang mengembangkan Amboina Ukulele Kids Community.
“Tahun lalu ASC membuat inovasi dengan membuat program kunjungan ke sekolah-sekolah di Amahusu. Bahkan ada juga siswa dari SD di Darwin yang datang ke sekolah disini. Tahun ini ASC menghadirkan Amboina Ukulele Kids Community,” ungkapnya.
Dikatakan, ASC maupun Amboina Ukulele Kids Community selama ini sudah dikenal publik di Australia khususnya di Darwin.
“ASC melakukan terobosan dengan membentuk Amboina Ukulele Kids Community. Penampilan anak-anak yang bermain Ukulele tersebut juga sudah diketahui publik di Australia. Media-media di Australia juga sudah memberitakan kegiatan-kegiatan ASC dan Amboina Ukulele Kids Community,” katanya.
Ia menjelaskan, para peserta sejak awal memang sudah mempersiapkan donasi ukulele guna diberikan kepada anak-anak yang tergabung Amboina Ukulele Kids Community.
“Kami tahu semangat mereka untuk belajar bermain ukulele, namun ada juga yang terbatas dalam membeli ukulele, sehingga kami berupaya memberikan ukulele untuk mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, para peserta SIDAYR 2019 sangat terkesan dengan permainan ukulele oleh anak-anak Amboina Ukulele Kids Community.
“Para peserta bahkan turut bermain ukulele dengan anak-anak Amboina Ukulele Kids Community,” ujarnya.
Sementara itu, koordinator sekaligus pelatih Amboina Ukulele Kids Community, Nicko Tulalessy mengaku publik Australia sudah mengenal Amboina Ukulele Kids Community.
“Keberadaan Amboina Ukulele Kids Community sudah diketahui publik Australia, karena kegiatan-kegiatan kita selain di-publish oleh media-media di Indonesia juga di Australia,” ungkapnya.
Dikatakan, hal itu membuat publik Australia memahami keterbatasan yang dihadapi Amboina Ukulele Kids Community, sehingga para peserta SIDAYR datang sambil membawa donasi ukulele.
“Anak-anak sangat senang dan mereka akan selalu ingat orang Australia. Sebaliknya orang-orang Australia juga selalu ingat Amboina Ukulele Kids Community. Inilah spirit relationship tourism yang selama ini kita dorong,” katanya.
Ia menambahkan, selama ini Amboina Ukulele Kids Community sudah mendapatkan donasi ukulele dari donatur-donatur dalam negeri maupun luar negeri.
“Yang dari luar negeri itu kami mendapatkan dari Australia, Selandia Baru dan Swis. Sementara dari dalam negeri hanyalah dari pribadi-pribadi orang yang peduli dengan seni budaya maupun anak-anak,” ujarnya. (MT-03)
Komentar