Diteliti Anak SMA untuk Obat Kanker Payudara, Bajakah Itu Tanaman Apa?
AMBON - Media sosial belakangan dihebohkan oleh prestasi 2 anak SMA di Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Keduanya meneliti akar tanaman Bajakah, herba tradisional suku Dayak, sebagai obat kanker payudara. Ngomong-ngomong bajakah itu tanaman apa sih?
Koordinator Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Dokter Danang Ardiyanto, mengatakan apresiasi harus diberikan bagi semangat meneliti anak muda. Namun ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang dimaksud dengan tanaman bajakah.
Menurut Danang, tanaman Bajakah sendiri memiliki banyak jenis. Seperti Bajakah Bahenda yaitu akar kuning, Bajakah Kalalawit yaitu gambir, Bajakah Latak Kambing yang termasuk famili Menispermaceae, dan jenis bajakah lainnya.
"Dari diskusi dengan pakar tanaman obat, masih rancu nama tanaman, karena ada beberapa jenis tanaman bajakah. Entah yang dipakai pada penelitian tersebut jenis bajakah yang mana. Mungkin sebagai hasil etnomedicine saja," ungkapnya.
Ia mengingatkan riset obat membutuhkan proses yang panjang, sehingga tidak buru-buru overklaim soal khasiat suatu tanaman obat. Berbagai klaim tentang manfaat tetap harus diklarifikasi secara ilmiah.
"Namun, jangan men-discourage semangat peneliti muda yang dengan cara dan upayanya sudah melakukan sesuatu untuk negeri ini," pesannya.
Sebagaimana diberitakan, 2 siswa SMAN 2 Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah berhasil meneliti herba tradisional Suku Dayak untuk obati kanker payudara.
Dua putri dari tanah Dayak tersebut berhasil mencetak prestasi yang membanggakan bagi Indonesia di mata dunia.
Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri sukses memperkenalkan obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit tumor ganas, yaitu kanker payudara, di kompetisi internasional.
Dikutip dari Official Account Indonesian Young Scientist Association (IYSA), Aysa dan Anggina sebelumnya telah mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Setelah lolos menjadi salah satu pemenang di perlombaan YNSF, keduanya dikirim sebagai perwakilan dari Indonesia untuk mengikuti World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan pada 25-27 Juli 2019 lalu.
Kedua siswa dari SMAN 2 Palangka Raya ini berhasil meraih Gold Medals dalam ajang WICO melalui obat kanker yang dihasilkan dari tanaman alami. Tamanan yang mereka perkenalkan dalam ajang tersebut adalah Akar Bajakah Tunggal yang berasal dari tanah Kalimantan Tengah. (MT-06)
Komentar