Minta Dipulangkan, Mahasiswa Demo Di Kantor Gubernur Maluku
AMBON - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tenggara (AMT) menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mempercepat proses pemulangan mereka di kampung halamannya masing-masing.
Aksi dilakukan di depan pagar kantor Gubernur Maluku, Selasa (12/5/2020) sekitar pukul 12.00 WIT.
Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi ini berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Para Pendemo mengkritik proses pengurusan izin untuk pemulangan begitu sulit dan berbelit-belit sehingga menyulitkan mahasiswa dan maupun warga yang hendak pulang.
"Banyak persyaratan yang tidak bisa kami penuhi. Akhirnya tidak diijinkan untuk pulang," ujar para mahasiswa mahasiswa di depan pagar sambil membawakan pamflet-pamflet.
Penanggungjawab AMT, Muhammad Faroqy Notanubun dalam orasinya mendesak dan meminta pemerintah dalam hal ini Gubernur Maluku agar dapat membuka akses laut terutama melalui Pelabuhan Yos Soedarso Ambon agar para mahasiswa dapat pulang ke kampong halamannya masing-masing.
"Pak gubernur kami minta agar segera menyurati seluruh kepala daerah di kawasan tenggara, supaya membuka akses pelabuhan sehingga kami bisa pulang. Karena jika tidak pulang siapa yang akan mau membiayai kehidupan kami selama di Ambon,” tandasnya.
Ia juga menyampaikan agar tahapan pemulangan tetap memperhatikan protokoler kesehatan terutama untuk mencegah Covid-19.
Sempat berorasi beberapa lama, barulah perwakilan diizinkan masuk menemui Sekda Maluku untuk menyampaikan aspirasinya. (MT-04)
Komentar