Di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenparekraf Optimalkan Potensi Pariwisata Domestik

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mengoptimalkan potensi pariwisata domestik di tengah kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (3/11/2020) sebagamana dimuat dalam laman resmi Kemenparekraf menjelaskan, kontraksi ekonomi yang terjadi secara global akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap kinerja pariwisata, termasuk di Indonesia.
Dikatakan, menurunnya pergerakan wisatawan, terutama dari mancanegara, menjadi momentum bagi Indonesia untuk melakukan revitalisasi dan perbaikan infrastruktur pariwisata di berbagai daya tarik wisata di tanah air.
“Kita mempersiapkan diri untuk mendorong kembali kebangkitan pariwisata pasca pandemi Covid-19, negara-negara yang bertumpu pada pariwisata juga melakukan hal yang sama untuk memulihkan kinerja sektor pariwisatanya,” kata Angela.
Ia menjelaskan, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan potensi pariwisata domestik termasuk memulihkan kinerja pariwisata dengan terlebih dahulu fokus pada wisatawan nusantara.
“Upaya ini didukung dengan kampanye wisata aman dengan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) melalui kampanye Indonesia Care,” jelasnya.
Sejauh ini tercatat wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri pada 2018 sebesar 9,5 juta orang dengan pengeluaran sebesar 1.090 dolar AS per keberangkatan per pax. Sehingga jika ditotal, ada potensi sebesar 10,355 miliar dolar AS atau kurang lebih Rp 150 triliun yang bisa dimaksimalkan jika masyarakat memilih melakukan perjalanan aman di dalam negeri.
Ia juga berharap akselerasi dan strategi yang dilakukan dengan mengoptimalkan potensi wisatawan nusantara dapat memberikan semangat baru bagi seluruh stakeholder pariwisata dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang berkualitas.
“Tidak hanya itu, sektor pariwisata juga diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dengan signifikan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menciptakan value chain baru, serta menciptakan pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan," kata Wamenparekraf. (MT-01)
Komentar