Oktober 2020, BI: Provinsi Maluku Alami Deflasi

AMBON - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat, Provinsi Maluku mengalami deflasi pada Oktober 2020.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada Oktober tercatat deflasi sebesar 0,56% secara bulanan (month to month/mtm), lebih rendah dibandingkan September yang mencatat deflasi sebesar 0,19% (mtm).
"Secara tahunan inflasi Maluku tercatat sebesar 0,76% (year on year/yoy) dan secara tahun berjalan mengalami inflasi 0,38% (year to date/ytd). Inflasi Maluku tersebut berada di bawah target pencapaian inflasi tahun 2020 yang ditetapkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku sebesar 3%±1% (yoy)," kata Manullang dalam rilis yang diterima redaksi malukuterkini.com, Selasa (3/11/2020).
Dijelaskan, penurunan tekanan inflasi Maluku pada Oktober 2020 utamanya disebabkan oleh deflasi kelompok transportasi sebagai akibat turunnya harga tiket angkutan udara.
“Penurunan harga tersebut sejalan dengan masih terbatasnya tingkat okupansi penumpang pesawat udara terutama untuk rute Ambon-Jakarta dan Ambon-Makassar,” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, penurunan juga disebabkan oleh potongan harga dari maskapai penerbangan sepanjang Oktober.
“Penurunan inflasi Maluku pada Oktober juga didorong oleh deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang utamanya disebabkan oleh turunnya harga komoditas ikan segar. Berdasarkan informasi dari pedagang ikan di pasar Kota Ambon, turunnya harga ikan dipicu oleh melimpahnya pasokan ikan. Beberapa pedagang terpaksa menurunkan harga ikan untuk menjaga volume penjualan. Selain itu, deflasi juga disebabkan oleh turunnya harga sayuran lokal dari Pulau Seram dan Pulau Ambon akibat permintaan yang masih rendah,” ungkapnya. (MT-05)
Komentar