Wali Kota Ambon: Kampung Tangguh Kuatkan Ekonomi Di Tengah Pandemi Covid-19
AMBON - Hari ini Jumat (13/11/2020), tambah lagi dua desa di Kota Ambon diresmikan sebagai Kampung Tangguh Nusantara lawan Covid-19.
Kedua desa tersebut yaitu Desa Waiheru dan Desa Latta di Kecamatan Baguala.
Fokus utama Kampung Tangguh Nusantara yang merupakan program nasional TNI/Polri adalah tangguh pada bidang kesehatan jasmani dan rohani, sosial ekonomi, keamanan serta informasi dan kreativitas ditengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dalam sambutannya mengatakan kampung tangguh merupakan gagasan yang brilian dari TNI/Polri, karena Covid-19 ini berdampak luar biasa.
Di Kota Ambon, katanya, Kampung tangguh dikenal dengan Sagu yang artinya sehat, aman, gotong royong dan unggul.
"Terimakasih kepada masyarakat Desa Latta dan Desa Waiheru yang berinisiasi kampung tangguh, lewat penguatan ekonomi masyarakat terutama pada sektor perikanan, saya berharap jangan melihat dari takaran serimonialnya saja tapi dari serimonial ini bisa memberikan stimulan kepaada desa lain untuk segera juga untuk mendorong masyarakatnya untuk menjadi masyarakat yang tangguh," kata Wali Kota saat meresmikan Kampung Tangguh Nusantara di Desa Waiheru, Jumat (13/11/2020).
Menurutnya, diantara 20 desa/negeri di Kota Ambon, tersisa 14 desa yang belum menjadi desa tangguh. Diharapkan dalam waktu dekat ada desa-desa lainya yang diresmikan sebagai desa tangguh.
Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar mengatakan, warga Waiheru dan Latta memiliki inovasi-inovasi tersendiri.
"Kalau disini terlihat ada inovasi -inovasi untuk menumbuhkan kegairahan di dalam masyarakat. Disini jadi kita lihat langsung menjadi pengalaman baik langsung ke keramba ikannya serta bagimana kualitas ekspor dari pada ikan-ikan yang dipelihara oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, laporan Penjabat Desa Waiheru Siti Saodah Lasima mengatakan Covid -19 yang terjadi saat ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat dan banyak yang kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan kondisi alam yang di ciptakan.
Ia menjelaskan, kampung tangguh merupakan ide yang strategis dan cemerlang yang mampu memberikan penguatan bagi warga untuk tetap meningkatkan usaha ketahanan pangan.
"Jika di desa tangguh yang ada di kota Ambon lebih cenderung pada pertanian dan lainnya, namun do Desa waiheru dan desa Latta tampil sedikit berbeda dengan mengelola perikanan karena kedua desa ini mengelola keramba ikan melalui ADD maupun DD. Disini masyarakat didorong untuk produktif di bidang perikanan,tanpa mengesampingkan bidang pertanian," jelasnya.
Dirincikan di Desa Waiheru terdampat 16 kelompok keramba dengan jumlah anggota 160 orang, sedangkan Desa Latta 10 kelompok keramba dengan jumlah anggota 60 orang. (MT-05)
Komentar