Sekilas Info

Ini Penyebab Kota Ambon Inflasi di Maret 2022

ANDIL INFLASI – Angkutan udara menjadi salah satu komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dengan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada Maret 2022.

AMBON, MalukuTerkini.com – Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022 menunjukkan Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,48 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,67 pada Februari 2022 menjadi 110,2 pada Maret 2022.

“Inflasi Tahun Kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,37 persen sedangkan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 4,46 persen,” jelas Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Jessica Pupella dalam keterangan tertulis yang diterima malukuterkini.com, Jumat (1/4/2022).

Selama Maret 2022, rincinya, dari 368 komoditas tercatat sebanyak 90 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 50 komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Ambon.

“10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dengan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada Maret 2022 adalah angkutan udara (0,2552%), cabai rawit (0,1929%), bawang merah (0,0426%), tahu mentah (0,0265%), emas perhiasan (0,0252%), buncis (0,0249%), kayu balokan (0,0248%), susu bubuk untuk balita (0,0212%), bawang putih (0,0185%), dan beras (0,0182%). Sedangkan 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon selama Maret 2022 diantaranya adalah: ikan cakalang (-0,042%), ikan layang (-0,0361%), bayam (-0,0315%), daging ayam ras (-0,0259%), kangkung (-0,0244%), ikan tongkol (-0,0242%), ikan kembung (-0,0235%), tas sekolah (-0,0231%), telur ayam ras (-0,0173%), dan mangga (-0,0161%),” rincinya

Ia mengaku, inflasi yang terjadi di Kota Ambon pada Maret 2022 disumbangkan oleh adanya kenaikan indeks pada 7 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 1,91 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,8 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen.

“3 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks tertinggi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,12 persen; diikuti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Kelompok pendidikan cenderung stabil selama Maret 2022,” ungkapnya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!