Akhirnya PLN Akui Kabel Penghubung Kapal Pembangkit Jadi Penyebab Gangguan Listrik di Ambon

AMBON, MalukuTerkini.com – Akhirnya manajemen PT PLN (Persero) mengaku penyebab gangguan listrik di Ambon dan sekitarnya sejak Minggu (8/5/2022) subuh akibat putusnya kabel penghubung dari kapal pembangkit Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 dengan sistem kelistrikan Ambon.
Kondisi tersebut menyebabkan sistem kelistrikan Ambon kehilangan pasokan daya sebesar 60 Mega Watt (MW).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara mengaku langkah pengamanan, maka tidak ada pasokan dari kapal pembangkit BMPP Nusantara 1 pada tanggal 8 Mei 2022.
"Selanjutnya jalur kabel penghubung tersebut dilakukan pengamanan untuk menjaga aset dan mengantisipasi kerusakan yang lebih berat pada jalur evakuasi dan BMPP,” jelas Adams kepada wartawan di Ambon, Jumat (13/5/2022).
Tidak hanya itu, pasca perbaikan pada kabel penghubung dari BMPP ke sistem kelistrikan Ambon berkorelasi pada terjadinya gangguan lain pada jaringan distribusi PLN di beberapa lokasi disertai dengan pohon tumbang yang menimpa jaringan distribusi PLN.
"Saat ini kami terus berupaya mempercepat pemulihan sistem kelistrikan Ambon, mulai dari perbaikan di sisi penghubung BMPP dengan sistem kelistrikan Ambon hingga perbaikan jaringan distribusi kami yang mengalami gangguan dan rusak", jelasnya.
Adams mengaku saat ini PLN juga sementara dalam proses pemindahan pembangkit tambahan ke Ambon dengan total kapasitas sebesar 20 MW dari Surabaya dan Sulawesi, agar tidak terjadi kekurangan daya sambil menunggu proses pemulihan selesai.
Adapun pemindahan pembangkit tersebut ke Ambon akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan tahap pertama akan tiba di Ambon selambat-lambatnya akhir Mei 2022.
"Sambil menunggu proses perbaikan dan pemindahan tersebut maka kami juga mengoptimalkan pembangkit yang ada, yakni PLTMG Ambon Peaker kapasitas 34 MW, PLTD Poka kapasitas 17,6 MW dan PLTD Hative Kecil berkapasitas 4,1 MW", ungkapnya.
Saat ini tercatat beban puncak di sistem lustrik Ambon sebesar 58,0 MW dengan daya mampu pembangkit yang tersedia sebesar 55,7 MW di luar BMPP. (MT-05)
Komentar