Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ Digelar di Ambon

AMBON, MalukuTerkini.com - Workshop Penguatan Arsitektur REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation), digelar di Ambon, Rabu (21/8/2024).
Workshop ini dibuka oleh Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie, dan dihadiri oleh Yulia Suryanti (Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
Pelaksanaan kegiatan workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kolaborasi dalam mendukung implementasi strategi nasional REDD+ 2021-2030 di Provinsi Maluku.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan efektivitas program REDD+ dalam mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perlindungan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Dengan tema "Penguatan Arsitektur REDD+ dalam Mendukung Strategi Nasional REDD+ 2021-2030," acara ini dihadiri oleh Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, berbagai stakeholder, termasuk pejabat pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi.
Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie dalam sambutannya menjelaskan Pemerintah Provinsi Maluku telah menerima Alokasi Anggaran sebesar 1.173.430 USD atau setara 18 miliar rupiah untuk mendukung pelaksanaan program program REDD+.
”Kami berharap Rencana Aksi dibuat sedetail mungkin, agar Anggaran yang telah diberikan, dapat dimanfaatkan dengan baik untuk Kepentingan Daerah, bahwa Hutan dianugerahkan untuk Kesejahteraan Masyarakat,” jelasnya.
Dikatakan, REDD+ dapat memberikan dampak selain penurunan emisi juga berdampak pada penurunan kemiskinan ekstrim Maluku yang merupakan Program strategi Pemerintah Pusat.
“Selain itu, dapat mengurangi Klaim hak Ulayat pada masyarakat Hukum Adat ketika REDD+ ini berjalan, serta dapat dirasakan dampak dan manfaat dari Pelaksanaan REDD+ ini,” katanya.
Ia juga menyoroti luas lahan kritis yang belum direhabilitasi, pembakaran liar atau illegal loging bisa dicegah. (MT-04)
Komentar