Sekilas Info

Ratusan Siswa Satdik TNI AL Mandi Khatulistiwa di Laut Maluku

AMBON, MalukuTerkini.com - Ratusan siswa dari Satuan Pendidikan (Satdik) TNI Angkatan Laut 3 Sorong dan Satdik 4 Manado menjalani tradisi sakral Mandi Khatulistiwa saat pelayaran menggunakan KRI Wahidin Sudirohusodo-991, Senin (19/5/2025).

Prosesi ini berlangsung tepat saat kapal melintasi garis khatulistiwa di perairan Laut Maluku, dalam rangkaian Operasi Cendrawasih Jaya 25 Tahap 2.

Tradisi Mandi Khatulistiwa merupakan ritual penyucian diri yang telah lama menjadi bagian dari budaya TNI Angkatan Laut.

Bagi pelaut yang pertama kali melintasi garis khatulistiwa, ritual ini menjadi penanda resmi diterimanya mereka sebagai pelaut sejati.

Komandan KRI Wahidin Sudirohusodo-991, Kolonel Laut (P) Edi Herdiana menjelaskan Mandi Khatulistiwa bukan sekadar tradisi, tetapi simbol kehormatan dan tonggak penting dalam pembentukan karakter pelaut muda.

“Dengan mengikuti tradisi Mandi Khatulistiwa, para siswa merasakan langsung nilai-nilai sakral yang menjadi bagian dari budaya TNI AL. Ini juga menjadi ajang pembelajaran tentang pentingnya disiplin, kerja sama, dan semangat juang di laut lepas,” jelas Edi Herdiana yang merupakan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) 2001 ini.

Pelaksanaan tradisi ini tidak hanya bertujuan memperkuat identitas dan jati diri sebagai pelaut, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan moral dan mental bagi para siswa yang tengah menempuh pelatihan dasar kemiliteran di laut.

Sebagai bagian dari Operasi Cenderawasih Jaya 25 Tahap 2, kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan, meningkatkan profesionalisme, dan menanamkan nilai-nilai kebaharian dalam diri setiap peserta.

Dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan, para siswa mengikuti setiap rangkaian upacara dengan penuh antusias. Air laut disiramkan ke tubuh mereka sebagai simbol penyucian, disertai pembacaan doa dan penghormatan kepada tradisi maritim yang telah diwariskan secara turun-temurun. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!