Harga Komoditas Turun, Maluku Utara Deflasi 0,17% di September 2025

AMBON, MalukuTerkini.com - Perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2025 secara umum di Provinsi Maluku Utara menunjukkan adanya penurunan harga.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Simon Sapary dalam keterangan tertulisnya yang diterima malukuterkini.com, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya, berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kota Ternate, pada September 2025 terjadi deflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 0,17 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,66 pada September 2024 menjadi 108,48 pada September 2025.
“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) September 2025 sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d), September 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 0,16 persen,” ungkapnya.
Deflasi y-on-y, katanya, terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada 6 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pendidikan sebesar 19,71 persen; kelompok transportasi sebesar 6,31 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,60 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,42 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
“Sementara 5 kelompok mengalami inflasi, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,85 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,90 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,82 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen,” katanya.
Ia merincikan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y pada September 2025 antara lain angkutan udara; tarif sekolah menengah atas; ikan cakalang/ikan sisik; kangkung; bensin; ikan tuna; ikan malalugis/ikan sorihi; terong; cabai rawit; ketimun; cabai merah; ikan teri; kacang panjang; sabun detergen bubuk; ikan tongkol/ ikan ambu-ambu; cakalang diawetkan; baju muslim wanita; minyak rambut; susu cair kemasan; dan buah naga.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, antara lain bahan bakar rumah tangga; tarif gunting rambut wanita; kontrak rumah; bawang merah; beras; sigaret kretek mesin (SKM); kue kering berminyak; ikan bakar; sewa rumah; sigaret putih mesin (SPM); sigaret kretek tangan (SKT); tomat; minyak goreng; sabun cuci batangan; ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso; mobil; sekolah dasar; tissu; susu bubuk; dan salak,” rincinya. (MT-06)
Komentar