Sekilas Info

KRI Teluk Cendrawasih-533 Disiagakan di Saumlaki

KRI Teluk Cendrawasih-533

SAUMLAKI – TNI Angkatan Laut hingga saat ini masih menyiagakan KRI Teluk Cendrawasih-533 di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki, Letkol Laut (P) Hartanto mengaku keberadaan kapal perang tersebut merupakan respon cepat dari laporannya kepada Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut terkait potensi kerawanan Pemilihan Umum (Pemilu) lanjutan di daerah yang dijuluki Bumi Duan Lolat itu sejak Selasa (23/04/2019) lalu.

Ia mengaku beberapa kerawanan yang dilaporkan dirinya yaitu pemilu lanjutan yang berlangsung hingga larut malam dengan waktu di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda-beda dan tidak serentak, yang bisa pengakibatkan pengerahan massa.

“Potensi kerawanan seperti pemilu lanjutan kemarin, saya laporkan ke atas ada potensi ancaman dan potensi kerawanannya. Responnya adalah dari atasan dikirimkanlah kapal ke sini, ini adalah salah satu respon didatangkan KRI singgah ke sini untuk memantau,” ujar Hartanto di Saumlaki.

Ia menjelaskan, jika jalannya pesta demokrasi lanjutan kemarin sudah berjalan aman dan terkendali, namun pihaknya tetap siaga untuk bisa menyalurkan bantuan bagi para penyelenggara pemilu jika ada permintaan.

“Kalau kita memberi bantuan sesuai dengan aturan, kalau ada permintaan dari Polri, kami akan bergerak tapi kalau tidak ada permintaan ya kami standby. Aturan keterlibatan kami seperti itu pada masa pemilu ini,” jelas Hartanto yang pernah menjabat Komandan KRI Pattimura-371.

Sementara itu, Komandan KRI Teluk Cendrawasih-533, Mayor Laut (P) Nur Farid Syarifudin mengatakan kapalnya berawak 71 personil, yang terdiri dari perwira, anggota dan prajurit.

“Kami disini untuk membantu. Kami kan asasnya di laut tentunya fungsinya seperti yang sudah diterangkan tadi, kita membantu untuk evakuasi terutama untuk pengamanan kotak suara,” kata Syarifudin yang pernah menjabat Komandan KRI Karang Tekok-982.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan tetap berada di wilayah Kepulauan Tanimbar dan akan meninggalkan daerah itu jika keadaan benar-benar dinyatakan aman dan kondusif serta akan melanjutkan pelayaran sesuai perintah dari Koarmada III.

Kapal yang namanya diambil dari nama sebuat teluk di Provinsi Papua ini merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL yang dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1977.

Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah Indonesia untuk TNI AL pada tahun 1994. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto. KRI Teluk Cendrawasih-533 bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.

KRI Teluk Cendrawasih-533 memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot. Diawaki oleh maksimal 42 pelaut. Mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!