Workshop APEKSI Harus Hasilkan Gagasan Baru Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19

AMBON - Workshop yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Komisariat Wilayah (Komwil) VI diharapkan dapat menghasilkan gagasan baru pada pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Workoshop yang diikuti oleh 85 peserta yang berasal dari 12 Kota dari 17 kota yang ada di wilayah Komwil VI berlangsung dibawah sorotan tema "Pengelolaan Anggaran Pemulihan Pasca Pandemi".
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPP APEKSI Marthen Taha mengatakan dalam situasi pandemi saat ini, pengelolaan anggaran mengalami refocusing terhadap APBD sehingga banyak program yang tak terlaksanakan.
"Workshop ini dengan tema pengelolaan anggaran pemulihan pasca pandemi, walaupun sekarang kita belum bisa bicara pasca, kita bicara ini karena ada beberapa daerah yang ekonominya tumbuh positif. Oleh karena itu, sangat diharapkan dapat melahirkan dan menghasilkan suatu gagasan yang baru agar pengelolaan anggaran pasca Covid bisa berjalan dengan baik," ungkap Taha dalam sambutannya saat membuka Workshop tersebut di Ambon, Kamis (10/6/2021).
Dikatakan, selama pemangkasan terjadi banyak pimpinan daerah yang melakukan sesuai usaha yang berinisiatif mereka, karena memang anggaran sudah tiddak bisa lagi.
Pada masa pandemi sektor jasa perdagangan, kata Marthen Taha yang juga Wali Kota Gorontalo ini, mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, sehingga menjadi salah satu terobosan dari masing-masing daerah.
"Di masa pandemi ini jasa perdagan itulah yang mengalami pertumbuhan yang luar biasa, sehingga dalam workshop ini harus ada inovasi yang bisa menumbuh pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
Sementara itu, Ketua APEKSI Komwil VI Ali Ibrahim mengatakan, meskipun dalam kondisi pandemi namun program kerja organisasi harus tetap berjalan dengan berbagai modifikasi model pelaksanaan serta menunjukkan keseriusan, bagaimana upaya menghadapi pandemi Covid termasuk pada sektor ekonomi.
Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan manusia saja tetapi telah berdampak pula terhadap memburuknya sistem keuangan negara yang ditunjukkan dengan penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik.
Olehnya itu pemerintah telah mengambil strategi kebijakan dan langkah-langkah luar biasa, dalam rangka penyelamatan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan melalui berbagai kebijakan relaksasi yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN khususnya dengan melakukan peningkatan belanja untuk kesehatan dan pemulihan perekonomian.
"Untuk menghadapi permasalahan tersebut pemerintah harus memiliki strategi dalam pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. Strategi ini kemudian diwujudkan sebagai program pemulihan ekonomi nasional atau pen yang ditujukan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan, lalu ke sektor usaha. Pelan-pelan roda perekonomian mulai berputar. Dengan adanya program pen diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi meningkat," jelas Ali Ibrahim yang juga Wali Kota Tidore Kepulauan ini. (MT-05)
Komentar