Sekilas Info

Awas! Kondisi “Pulau Baru” di Tanimbar Labil

SAUMLAKI, MalukuTerkini.com – Kondisi “pulau baru” yang muncul pasca gempa di Desa Teneman, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ternyata sangat labil.

Olehya itu, warga diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi tersebut.

Imbauan itu diungkapkan Komandan Unit Survei Tanggap Segera (USTS) Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal),  Mayor Laut (P) Taryono kepada malukuterkini.com, disela-sela bersama Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel E Indey meninjau lokasi tersebut, Sabtu (14/1/2023).

"Lokasi ini labil dan rawan sehingga warga jangan duklu beraktivitas disini," ungkapnya.

Dikatakan, jenis tanah pada “pulau baru” tersebut berupa lumpur dan bukan batuan yang keras, sehingga kondisi tanahnya sangat labil.

Dijelaskan, munculnya “pulau baru” tersebut merupakan salah satu rangkaian dari aktivitas tektonik.

"Ada kemungkinan magma. Ada kemungkinan berawal dari letusan gunung api bawah laut," jelasnya.

Sebelumnya, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel E Indey juga berharap warga Desa Teneman dan desa-desa sekitar di Kecamatan Wuarlabobar, menghentikan sementara aktivitas di sekitar lokasi “pulau baru” yang muncul pasca gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 7,9 (parameter update M 7,5) yang terjadi Selasa (10/1/2023) lalu.

Hal itu Indey ungkapkan kepada malukuterkini.com saat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyambangi “pulau baru” tersbeut yang berada di perairan Desa Teneman, Kecamatan Wuarlabobar, Sabtu (14/1/2023).

Ia didampingi Dandim 1507/Saumlaki Letkol Inf Didik Teguh Wahluyo, Kapolres Tanimbar AKBP Umar Wijaya serta Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Saumlaki Letkol Laut (P) Andi Kristianto, meninjau langsung lokasi dimaksud dengan speedboat dari Pelabuhan Rakyat yang terletak di Desa Batu Putih, Kecamatan Wermaktian.

Rombongan menempuh perjalanan laut selama 3 jam perjalanan barulah tiba di “pulau baru” tersebut.

Pantauan malukuterkini.com yang turut bersama-sama Indey meninjau lokasi tersebut, terlihat Kendati agak mengalami kesulitan untuk menuju puncak “pulau baru” lantaran kondisi tanah yang berlumpur dan penuh karang laut, namun hal itu tidak menyulut semangat untuk tetap berusaha mencapai puncak pulau yang telah dipasang bendera Merah Putih.

"Hari ini kami berada di puncak “Pulau Baru”. Dari sini kami harapkan kepada warga Desa Teneman dan desa-desa sekitar untuk tidak beraktivitas di lokasi tersebut, karena kondisi tanahnya cukup labil," imbau Indey.

Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Indey berharap warga menaati imbauan dimaksud , lantaran berkaitan dengan keselamatan jiwa warga.

Apalagi saat ini, tim dari Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) telah tiba di Tanimbar dan hari ini Sabtu (14/1/2023) baru mulai melakukan survei dan penelitian terhadap kondisi pulau yang merupakan fenomena baru pasca gempa bumi.

"Jika pihak peneliti sudah nyatakan lokasi ini aman bagi kita semua, maka silahkan saja bertandang ke pulau ini. Kita tunggu hasilnya dalam waktu 30 hari kedepan," ungkapnya.

Dari peninjauan tersebut, ternyata ditemukan fakta baru yakni kemunculan “pulau baru” yang sama, namun luasan lebih kecil dari yang pertama.

Pantauan malukuterkini.com, keberadaan “pulau baru” yang kedua berada diantara “pulau baru” yang pertama dan Pulau Kabawa (lokasi muncul semburan lumpur panas yang telah mencapai luasan 3 hektar). Kedua pulau baru tersebut memiliki kesamaan material yang terdiri dari lumpur dan bebatuan. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!