Ini Harapan Penjabat Wali Kota Ambon Saat Sidang Jemaat GPM Rumahtiga

AMBON, MalukuTerkini.com - Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menghadiri pembukaan Persidangan XLIII Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rumahtiga, Klasis Pulau Ambon Utara.
Saat menghadiri sekaligus bersama membuka pelaksanaan sidang yang berlangsung, di Gereja Cahaya Kemuliaan, Minggu (29/1/2023) itu ada beberapa hal penting dan harapan pemerintah kota Ambon.
Dikatakan, banyak persoalan yang dihadapi pemkot dan tidak bisa menyelesaikannya sendiri.
"Kami terbatas dalam banyak hal dan karena itu kami butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat di kota ini termasuk di dalamnya GPM,” katanya,
Menurutnya, 11 kebijakan prioritas yang sudah dicanangkan setelah bertugas sebagai pejabat wali kota setelah dievaluasi di Akhir Tahun 2022 lalu ternyata banyak hal yang sudah dilakukan ada progres yang sudah capai dan itu terukur bisa dipertanggungjawabkan.
"Tetapi ada satu persoalan penting yang menurut hemat kami bisa kami lakukan tapi belum maksimal itu ada pada kebijakan prioritas ke-9 perwujudan Ambon bersih. Kita semua yang mendiami Kota Ambon yang kita juluki Kota Ambon Manise dan oleh karena itu kenapa sampai satu ini belum bisa dilakukan secara maksimal karena memang ada banyak faktor yang menyebabkan kami belum maksimal," ungkapnya.
Dijelaskan, mewujudkan Ambon bersih berarti mesti didukung dengan banyak hal kebijakan nasional sudah, ada tetapi harusnya didukung dengan ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia yang cukup.
"Sebenarnya ini tidak perlu saya sampaikan karena ini bukan alasan tapi ini fakta yang mesti kami sampaikan supaya semua bisa pahami apa sebenarnya yang menyebabkan perwujudan Ambon bersih belum bisa kita wujudkan dengan baik. Untuk mengangkut sebanyak 250 ton sampah per hari kita hanya dibekali dengan 23 armada sampah dan ini bukan kesalahan siapa-siapa tapi ini menunjukkan bahwa sebenarnya pemimpin kota ini mesti tidak hanya memikirkan kondisi hari ini tetapi mampu untuk meramalkan dan memprediksi kondisi yang akan terjadi 5-10 tahun ke depan supaya ketika kita tiba di waktu itu kita tidak mengalami hal seperti hari ini, kita rasakan dalam konteks pengelolaan sampah dan mestinya paling sedikit kita punya 50 truk sampah tetapi itu bukan menjadi alasan kami terus berupaya untuk memaksimalkan potensi yang ada," jelas Wattimena.
Olehnya itu, katanya, butuh partisipasi masyarakat. “Kebijakan pemerintah apapun itu disusun secara baik, dikondisikan secara baik tetapi jika tidak mendapat dukungan partisipasi masyarakat yakin tidak akan berhasil. Karena itu saya titip dalam gumulan Persidangan XLIII Jemaat GPM Rumahtiga bagaimana memikirkan bersama pemerintah kota cara yang terbaik untuk mengatasi persoalan sampah di negeri rumah tiga. Saya titip kepada semua karena kalau masing-masing negeri bisa menunjukkan cara yang tepat mengatasi persoalan sampai di negerinya dengan kondisi yang berbeda-beda maka saya yakin secara keseluruhan kota ini akan bersih dari sampah," kata Wattimena. (MT-04)
Komentar