Ekspor Perikanan Malut 2023 Meningkat
AMBON, MalukuTerkini.com - Ekspor komoditi perikanan Maluku Utara (Malut) tahun 2023 menunjukkan trend peningkatan yang positif dibandingakan periode yang sama tahun 2022.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Maluku Utara (BKHIT Malut), Willy Indra Yunan mengungkapkan adanya peningkatan dari sisi volume komoditi perikanan yang dieEkspor dari Malut.
“Hal ini berdampak terhadap meningkatnya nilai ekspor produk perikanan,” ujar Willy dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (23/1/2024).
Willy yang pernah menjabat Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak ini merincikan volume ekspor produk perikanan non hidup (Segar, Beku Kering) meningkat mencapai 83.07% jika dibandingkan dengan tahun 2022.
“Tercatat selama tahun 2023 sebanyak 971 ton ikan non hidup dilalulintaskan keluar Malut. Sedangkan untuk komoditi hidup meningkat 21.12% dibandingkan tahun 2022, dimana di tahun 2023 tercatat sebanyak 49.950 ekor sementara tahun 2022 hanya 36.285 ekor,” rincimya.
Dari sisi nilai ekspor, Willy menjelaskan komoditi ikan tahun 2023 mencapai Rp 133 miliar meningkat sebesar 75.38% persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 76 miliar.
“Selama tahun 2023 telah terbit sebanyak 306 lembar Health Certificate (HC) ekspor,” jelasnya.
Menurutnya, ikan tuna menjadi produk yang paling banyak di ekpor dari Malut ke beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Amerika, Singapura, Korea Selatan dan Malaysia. Begitu juga kepiting bakau menjadi komoditi hidup dominan yang diekspor ke Singapura.
“Negara Vietnam, masih menjadi pasar utama ekspor komoditi ikan non hidup dari Malut dengan volume 196.432 kg, disusul Filipina 148.740 kg dan Thailand 113.093 kg,” ungkapnya. (MT-04)
Komentar