Sekilas Info

Mei 2024, BPS: Ambon Inflasi 4,61%, Malteng 1,01%

ANDIL INFLASI – Tomat menjadi salah satu komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi Provinsi Maluku y-on-y pada Mei 2024.

AMBON, MalukuTerkini.com – Sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku pada bulan Mei 2024, inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Maluku sebesar 3,21 persen.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,61 persen dengan IHK sebesar 108,32 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 1,01 persen dengan IHK sebesar 103,07. Sedangkan Kota Tual sebesar 3,70 persen dengan IHK sebesar 108,93,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia di Ambon, Senin (3/6/2024).

Ia merincikan berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Mei 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,21 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen(IHK) dari 103,06 pada Mei 2023 menjadi 106,37 pada Mei 2024.

“Tingkat inflasi m-to-m sebesar 1,89 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,69 persen,” rincinya.

Dikatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,50 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,42 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,08 persen; kelompok transportasi sebesar 3,76 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,63 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,46 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen,” katanya.

Ia juga merincikan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain beras, tomat, tarif angkutan udara, cabai rawit, bawang putih, bahan bakar rumah tangga,  emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), nasi dengan lauk, gula pasir, buncis, pembalut wanita, bawang merah, tarif angkutan laut, kangkung, sigaret kretek tangan (SKT), kopi bubuk, labu siam/jipang, obat dengan resep dan tarif kendaraan roda 4 online.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan selar/kawalinya, ikan cakalang, pisang, ikan tongkol/komu, ikan kembung/lema, cabai merah, lemon, minuman ringan, hand body lotion, pepaya, sabun mandi cair, telepon seluler, ikan kakap merah, terong, tas sekolah, biskuit, daun melinjo, tepung terigu, ketimun dan sepatu pria,” rincinya.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Mei 2024, antara lain: ikan layang/mumar, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, tarif angkutan udara, bawang merah, ikan cakalang, tomat, ikan tuna, kangkung, bayam, emas perhiasan, ikan kembung/lema, beras, kacang panjang, tarif kendaraan roda 4 online, sate, sigaret kretek mesin (SKM), daging ayam ras, bakso siap santap dan terong.

“Komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: pisang, sawi hijau, labu siam/jipang, cabai merah, buncis, talas/keladi, telur ayam ras, susu bubuk, hand body lotion dan bedak,” jelasnya.

Pada Mei 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,56 persen; kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” ujarnya (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!