Inilah Program Petani & Nelayan JUARA
SAUMLAKI, MalukuTerkini.com - Penduduk di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagaimana lazimnya penduduk Maluku, sangat mengandalkan sektor pertanian atau perkebunan dan kelautan, perikanan sebagai mata pencaharian utama.
Profesi sebagai petani kebun dan nelayan tangkap telah ditekuni oleh sebagian besar penduduk di Kabupaten Kepulauan Tanimbar secara tradisional dan turun menurun, mengingat potensi pada kedua sektor tersebut cukup besar sehingga mampu memberi jaminan bagi kelangsungan hidup para petani dan nelayan.
Sayangnya, kendati telah diusahakan secara menahun dan turun-temurun, profesi petani dan nelayan belum mampu mengangkat tingkat kesejahteraan mereka.
Masalahnya selain aspek pasar yang masih terbatas, juga disebabkan oleh rentannya resiko yang mesti dipikul oleh petani dan nelayan saat berusaha.
Pada sektor pertanian/kehutanan, resiko tersebut diantaranya kebakaran, kekeringan, serangan hama, yang intinya menyebabkan gagal panen. Sedangkan pada sektor kelautan/perikanan, resiko yang acapkali menghantui para nelayan adalah musim gelombang yang menyebabkan nelayan tidak bisa melaut. Sejauh ini, jika hal tersebut terjadi, para petani dan nelayan hanya bisa pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa.
Maka dari itu, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar Boy - Poli bermaksud untuk memberi perlindungan kepada para petani dan nelayan dengan pendekatan konsep ASURANSI. Setiap petani dan nelayan akan didata dan diasuransikan, sehingga apabila mengalami kondisi gagal panen, maka petani dan nelayan dapat mengklaim asuransi tersebut guna menghindari kerugian yang diderita petani dan nelayan.
Secara paradigmatik, konsep asuransi bagi petani dan nelayan di KKT merupakan ikhtiar dari konsep negara kesejahteraan yang dianut bangsa Indonesia, dimana negara menjamin penghidupan yang berkeadilan dan berkemakmuran bagi seluruh warganya tanpa terkecuali.
Jika konsep ini dilaksanakan, maka diyakini mampu memproteksi para petani dan nelayan Tanimbar dari resiko yang mengancam ekonomi mereka setiap tahun, sehingga, setiap petani dan nelayan Tanimbar dapat menikmati kemerdekaan dari ancaman resiko gagal panen dan mereka menjadi PETANI JUARA dan NELAYAN JUARA, yakni petani dan nelayan yang memenangkan "pertandingan" melawan segala macam resiko sebagai petani dan nelayan.
Menyikapi program tersebut, beberapa kelompok petani yang ada di Negeri yang terkenal dengan budaya Bakar Batu-nya ini, menilai, program unggulan Paslon Julianus Aboyaman Uwuratuw - Polikarpus Lalamafu, dengan jargon JUARA untuk mensejahterakan kaum petani yang acap kali dianggap sebagai kelompok termarjinalkan, sangat mengapresiasi program tersebut. Pasalnya mereka menilai, jarang sekali calon kepala daerah yang mempunyai political will (kemauan politik) untuk fokus pada kesejahteraan petani hingga nelayan.
"Calon kepala daerah yang mengangkat visi dan misi mensejahterakan petani maupun nelayan seperti melalui asuransi, bantuan bibit gratis hingga sarana pertanian modern, patut diapresiasi dan harus didukung penuh," tandas pak Aris Masela Desa Arma, Kecamatan Tanimbar Utara, mewakili rekan-rekan seprofesinya yang sehari-hari menggarap lahan untuk bertani dan berkebun tuk memenuhi kehidupan sehari-hari keluarga.
Begitu juga dengan bapak-bapak nelayan asal Tanimbar Utara, yang sangat mendukung pasangan Boy-Poli sebagai bupati dan wakil bupati. Sebab apa yang ditawarkan kepada kaum nelayan merupakan hal yang positif dan tidak muluk-muluk.
"Kita nelayan ini orang kecil, terpinggirkan. Tapi luar biasa ada calon kepala daerah yang memasukan program asuransi petani dan nelayan sebagai salah satu program unggulan mereka. Kita akan dukung hal positif untuk calon kepala daerah yang punya fokus dan program bagus untuk mensejahterakan petani dan nelayan," tandas Benjamin Weriditi yang diikuti suara persetujuan dari para nelayan lainnya, Kamis (19/9/2024). (MT-06)
Komentar