November 2024, BPS: Ambon Inflasi Tertinggi di Maluku
AMBON, MalukuTerkini.com – Inflasi year on year (y-on-y) tertinggi di Provinsi Maluku pada November 2024 terjadi di Kota Ambon sebesar 2,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,64
“Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,65 persen dengan IHK sebesar 107,64 dan terendah terjadi di Kota Tual 0,50 persen dengan IHK 106,37 sedangkan di Kabupaten Maluku Tengah 1,84 persen dengan IHK 107.27,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Senin (2/12/2024).
Dikatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,23 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 105,09 pada November 2023 menjadi 107,43 pada November 2024. Tingkat inflasi m-to-m 0,25 persen dan tingkat inflasi y-to-d 1,69 persen,” katanya.
Inflasi y-on-y, rincinya, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,41 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,98 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,77 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,86 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,93 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,78 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,57 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2024, antara lain beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, tomat, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, lemon, bawang merah, sawi hijau, sigaret putih mesin (SPM), gula pasir, ikan asap, tarif kendaraan roda 4 online, ikan tuna, ayam goreng, popok bayi sekali pakai/diapers, tariff gunting rambut pria, sigaret kretek tangan (SKT), shampo dan parfum. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai rawit, cabai merah, ikan layang/mumar, bensin, ikan selar/kawalinya, kangkung, pisang, tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan tongkol/komu, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, sabun detergen bubuk, tahu mentah, ikan kembung/lema, bayam, ketela pohon, pepaya, ikan kakap merah, ketimun dan wortel,” rincinya.
Ia juga menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada November 2024, antara lain ikan cakalang, bawang merah, lemon, tomat, ikan tongkol/komu, labu siam/jipang, ikan tuna, emas perhiasan, ikan selar/kawalinya, ayam goreng, sigaret putih mesin (SPM), tarif angkutan udara, beras, bawang putih, minyak goreng, kopi bubuk dan jahe.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan layang/mumar, cabai merah, cabai rawit, bayam, terong, ikan teri, jeruk, ikan baronang/samandar, sagu, kacang panjang, tahu mentah, pasta gigi dan ketela pohon,” jelasnya.
Pada November 2024, katanya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,99 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,60 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya memberikan andil yang sangat kecil terhadap inflasi y-on-y provinsi,” katanya. (MT-05)
Komentar