Sekilas Info

Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unpatti, Tuhumury Paparkan Konservasi Siput Lola

AMBON, MalukuTerkini.com – Tingkat penangkapan atau perburuan terhadap sumber daya siput lola terus meningkat.

Hal itu diungkapkan Semuel Frederik Tuhumury saat menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Konservasi Sumber Daya Alam pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura (Unpatti) bertajuk “Konservasi Sumber Daya Siput Lola (Trochus niloticus/Rochia nilotica,Linn., 1767) Wujud Blue Economy” di Auditorium Unpatti, Selasa (14/1/2025).

Hal ini, menurut Tuhumury, tentu berdampak terhadap produksi atau populasi sumberdaya siput lola tersebut, oleh karena semakin gencar atau rutin sumberdaya siput lola dieksploitasi maka kesempatan (peluang) mencapai ukuran untuk memijah adalah sangat kecil.

“Regenerasi populasi ini akan terancam, dengan demikian akan mempengaruhi produksi siput lola. Kondisi ini menyebabkan populasi siput lola terancam punah. Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil tindakan perlindungan (konservasi) dengan memasukan sumberdaya lola sebagai jenis satwa liar yang dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 7 Tahun 1999 dan KeputusanMenteri Kehutanan dan Perkebunan No. 385 Tahun 1999 tentang Penetapan siput lola (T.niloticus) berukuran lebih besar dari 8,0 cm sebagai satwa buru. Dengan demikkian ukuran di bawahnya tidak dapat diambil. Salah satu solusi dari permasalahan menurunnya populasi lola dan kebutuhan untuk pemanfaatan lola sebagai sumber mata pencaharian masyarakat diperlukan upaya-upaya pemulihan populasi lola di alam dengan memanfaatkan teknologi budidaya lola,” ungkapnya.

Selanjutnya, kata Tuhumury dari kegiatan pembenihan dapat menghasilkan benih-benih lola untuk selanjutnya dapat ditebar kembali di alam (restocking) terutama di lokasi-lokasi yang sebelumnya merupakan habitat lola.

“Selain itu perlu dilakukan pendampingan terhadap masyarakat sebagai agen utama konservasi agar keberadaan sumberdaya siput lola dapat dipulihkan kondisi bioekologinya di alam,” kata Tuhumury yang menyeldaikan pendidikan doctoral di  Universitas Diponegoro -Semarang tahun 2011 ini.

Ia menjelaskan, pengelolaan sumber daya siput lola tidak akan berkelanjutan bila masyarakat tidak dibekali pemahaman tentang konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkesinambungan:bahwa setiap spesies adalah unik sebagai produk jutaan tahun evolusi.

“Keberlanjutan sumberdaya alam tersebut dapat terwujud, jika Pemerintah berperan mengoptimalisasi pengawasan serta pengendalian terhadap pelaksanaan produk aturan perundangan yang berlaku terkait konservasi terhadap sumber daya alam laut baik yang terancam punah atau tidak,” jelas Tuhumury yang menyelasikan pendidikan magister di Vrije Universiteit Brussels – Belgia tahun 1995 ini.

Selain itu, katanya, perlu mengoptimalkan integrasi aspek ekologi (biologi, fisik, kimia), sosial budaya masyarakat, ekonomi masyarakat, serta hukum dan kelembagaan. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!