Temui Gubernur Maluku, Ini yang Dibahas Konsul Kehormatan Belanda

AMBON, MalukuTerkini.com – Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Ambon Kun Kusno menemui Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (14/3/2025).
Kun Kusno didampingi Priscillia Tuhuteru (Asisten Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Ambon) dan Nathaniel Lekatompessy (Sekjen KADIN untuk komite bilateral Spanyol dan Portugal). Turut hadir mendamping Gubernur yaitu Kepala Bappeda Provinsi Maluku Anton Lailossa.
Kepada malukuterkini.com di Ambon, Sabtu (15/3/2025), Kun Kusno mengaku dirinya bertemu Gubernur Maluku guna melaporkan keberadaan kantor Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda di Ambon.
“Kedutaan Besar Belanda di Jakarta telah membuka Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda di Ambon. Ini menindaklanjuti Keputusan dari Raja dan Menteri Luar Negeri Belanda serta surat persetujuan dari pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri di awal tahun 2025,” ungkapnya.
Dikatakan, Konsul kehormatan Belanda bertugas untuk membantu pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi perwakilan Belanda di negara penerima.
“Konsul Kehormatan juga berperan dalam memfasilitasi hubungan ekonomi, kebudayaan, dan kesenian antara Indonesia dan Belanda. Tugas dan fungsinya yaitu mendukung kunjungan warga Belanda di Maluku; membantu jika ada warga Belanda yang mengalami hambatan saat berkunjung ke Maluku, serta menghubungkan Indonesia dengan Belanda dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kesenian,” katanya.
Saat pertemuan tersebut, jelasnya, Gubernur Maluku memang menginginkan adanya investasi dari luar, namun yang terpenting ialah investasi yang etis dan bertanggung jawab, dengan memanfaatkan berbagai bahan baku yang dapat memberikan nilai tambah.
“Kita memang juga berharap kedepan kerja sama di bidang pariwisata, industri, maupun sector lain yang bisa diolah secara bertanggung jawab,” jelasnya.
Ia mencontohkan saat ini kunjungan warga Belada ke Maluku rata-rata berkisar 800 – 1.000 orang per tahun dengan lama tinggal sekitar 1 minggu.
“Komunitas warga Belanda keturunan Maluku itu sekitar 100 ribu lebih. Untuk itu kedepan, saya akan berupaya agar jumlah kunjungan ini bertambah menjadi sekitar 3.000 orang per tahun dengan lama tinggal juga lebih dari seminggu,” ungkapnya.
Olehnya itu, ia berharap kedepan Pemprov Maluku juga dapat mengkoordinasikan penataan transportasi maupun infrastruktur penunjang di sektor pariwisata.
“Kita punya obyek wisata yang menarik namun untuk menuju ke lokasi tersebut terkenda transportasi yang sulit. Begitu juga infrastruktur penunjang di sejumlah obyek wisata juga belum layak,” katanya. (MT-01)
Komentar