Boy Sangadji Satukan SOKSI di Maluku

AMBON, MalukuTerkini.com - Dewan Pimpinan Nasonal (DEPINAS) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) versi Ahmadi Noor Supit, Jumat (11/4/2025) malam mempercayakan Rohalim Boy Sangadji sebagai Ketua DEPIDAR SOKSI Maluku.
Hal ini ditetapkan dalam Musyawarah Daerah VI Dewan Pimpinan Daerah XXIV Provinsi Maluku, versi Ketua Umum DEPINAS SOKSI Ahmadi Noor Supit di Ambon dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Bidang Pendidikan Kader Bangsa DEPINAS SOKSI, Derek Loupatty.
Kendati sebelumnya Boy Sangadji sudah dilantik oleh Ketua Umum DEPINAS SOKSI versi Ali Wongso Sinaga namun kembali dimintakan menjadi Ketua Depidar SOKSI Maluku dibawah versi Ketua Umum DEPINAS SOKSI Ahmadi Noor Supit.
Dualisme SOKSI di tingkat DEPINAS kini menjadi satu di Maluku dibawah kepemimpinan Boy Sangadji.
Ini merupakan penghargaan oleh DEPINAS versi Supit untuk tetap mempercayakan Boy Sangadji memimpin SOKSI Maluku dan mempersatukan SOKSI di Maluku.
Bahkan ini pula merupakan restu Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia sambil menunggu hasil Munas DEPINAS SOKSI yang akan digelar nanti. Dengan demikian tidak adanya dua kepemimpinan untuk SOKSI di Maluku.
Penyerahan bendera SOKSI Maluku langsung dilakukan oleh Loupatty usai mengetuk palu penetapan Boy Sangadji sebagai ketua SOKSI Maluku.
"Saya siap menjalankan apa yang diperintahkan pimpinan sidang," tandas Ketua Depidar SOKSI Maluku terpilih Boy Sangadji usai menutup musyawarah tersebut.
Boy menegaskan, Maluku membuktikan SOKSI bisa bersatu dalam rangka untuk bersama-sama menjalankan apa yang menjadi perintah Partai Golkar, sekalipun memang SOKSI adalah ibu kandung Partai Golkar adalah ikut membantu membesarkan Partai Golkar.
"Karena itu teman-teman semua yang hadir hari ini adalah melakukan agenda organisasi dan pada prinsipnya kita satu warna. Semua warna merah SOKSI dan tugas kita adalah menjalankan tugas-tugas untuk membesarkan Partai Golkar," tandasnya.
Boy yakin dan percaya semua akan bersinergi dalam membangun kolaborasi sehingga tidak perlu lagi yang dikhawatirkan. (MT-04)
Komentar