Oktober 2025, Maluku Utara Inflasi Tahunan 1,18%

AMBON, MalukuTerkini.com - Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2025 secara umum di Provinsi Maluku Utara menunjukkan adanya kenaikan harga.
“Berdasarkan hasil pemantauan pada Oktober 2025 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 1,18 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,52 pada Oktober 2024 menjadi 108,79 pada Oktober 2025. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Oktober 2025 sebesar 0,29 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Oktober 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 0,44 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Simon Sapary dalam keterangannya yang diperoleh malukuterkini.com, Senin (3/11/2025)
Dijelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 7 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,92 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,67 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,89 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,34 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,30 persen; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen.
“Sementara 4 kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan sebesar 19,71 persen; kelompok transportasi sebesar 3,50 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,24 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen,” jelasnya.
Ia merincikan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2025 antara lain bahan bakar rumah tangga; emas perhiasan; kontrak rumah; beras; bawang merah; kue kering berminyak; tomat; sigaret kretek mesin (SKM); ikan bakar; kangkung; ikan malalugis/ ikan sorihi; ikan lolosi; minyak goreng; bedak; martabak; sabun cuci batangan; mobil; tarif sekolah dasar; sigaret putih mesin (SPM); dan ikan selar/ ikan tude.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain tarif sekolah menengah atas; tarif angkutan udara; ikan cakalang/ ikan sisik; terong; pisang; ketimun; cabai rawit; sabun detergen bubuk; cabai merah; ikan teri; ikan tongkol/ ikan ambu-ambu; lemon; tissu; susu cair kemasan; tahu mentah; baju muslim wanita; sepatu pria; bawang putih; kacang panjang; dan baju anak stelan,” rincinya. (MT-06)












Komentar