Ini Riwayat Kecelakaan Boeing 737-500
JAKARTA - Pesawat Sriwijaya Air bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Dalam 10 tahun terakhir, pesawat jenis tersebut pernah mengalami kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpangnya.
Kecelakaan nahas terakhir yang menimpa pesawat Boeing 737-500 terjadi pada 17 November 2013. Peristiwanya terjadi tak jauh dari Kazan International Airport, Russia. Pesawat tersebut baru melakukan perjalanan dari Moscow.
Akibat kecelakaan tersebut, seluruh penumpang yang berjumlah 44 orang dan enam orang awak meninggal dunia. Dikutip dari BBC, pesawat tersebut mencoba mendarat tapi kemudian meledak karena benturan pada pukul 19.20 waktu setempat.
Saat itu ada beberapa kecurigaan yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Mulai dari cuaca buruk, kualitas bahan bakar yang tidak baik, sampai potensi kerusakan teknis dan kesalahan manusia.
Dikutip dari berbagai sumber, kecelakaan sebelumnya yang terjadi pada Boeing 737-500 adalah milik UTair Aviation (Russia). Kecelakaan di Vnukovo International Airport pada 16 Januari 2010 itu menyebabkan roda dan hidung pesawat mengalami kerusakan.
Kecelakaan Boeing 737-500 juga terjadi pada 20 Desember 2008. Pesawat Continental Airlines dengan nomor penerbangan 1404, keluar jalur dan terbakar di Denver International Airport, Amerika Serikat, saat akan lepas landas. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Masih di tahun yang sama, tepatnya pada 14 September, pesawat Aeroflot dengan penerbangan 821 jatuh hanya beberapa saat sebelum mendarat di Perm, Russia. Seluruh 82 penumpang dan enam kru meninggal dunia.
Sejarah mencatat ada beberapa kecelakaan lain yang melibatkan Boeing 737-500. Termasuk Asiana Airlines pada 26 Juli 1993 yang menewaskan 68 orang (dari total 110) penumpang, akibat menabrak gunung
Sebagaimana diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat Sriwijaya Air bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 pada awalnya hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Itu terjadi setelah pesawat melewati ketinggian 11 ribu kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13 ribu kaki.
Beberapa waktu setelah pesawat dilaporkan hilang, petugas dan warga menemukan kabel dan serpihan diduga milik pesawat tersebut. Penemuan terjadi perairan Pulau Laki Kepulauan Seribu. Puing-puing itu telah dievakuasi. (MT-05)
Komentar