Banjir & Tanah Longsor Terjang Negeri Larike
AMBON - Hujan yang mengguyur Negeri Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Minggu (11/7/2021) hingga Senin (12/7/2021) dini hari mengakibatkan sejumlah rumah warga roboh dan tertimpa longsor.
Pantauan di lapangan, rumah milik Idris Sameth (62) roboh setelah talud di samping rumahnya jebol tergerus air sungai Wailela yang meluap, Minggu (11/7/2021) malam sekira pukul 23.00 WIT.
Hal yang sama juga dialami Abdullah Kiat (51), Djafar Wael (58) dan Hasan Hukul (60) bagian belakang rumah mereka juga jebol dihantam luapan air sungai Wailela.
Sementara rumah milik A Sopahelwakan (55) hancur total tertimpa longsoran batu besar yang jatuh tepat di rumahnya sekira pukul 20.00 - 23.00 Wit.
Puluhan warga Larike yang tinggal di tempat yang rawan longsor dan banjir kini mengungsi dan memilih tinggal di rumah keluarga dan kerabat mereka yang dirasakan aman.
Raja Negeri Larike Hafes Mansyur Lausepa saat dikonfirmasi mengaku Minggu (11/7/2021) sekira pukul 20.00 WIT hingga Senin (12/7/2021) pukul 02.00 WIT, hujan besar mengguyur Negeri Larike yang mengakibatkan terjadinya banjir bahkan longsor dan sungai Wailela menguap, sehingga mengakibatkan beberapa rumah warga terkena dampak bencana sungai tersebut.
Ditambah lagi jaringan telepon dan internet yang tidak berfungsi membuat pemerintah negeri harus berjalan menempuh jarak 5 kilometer ke Dusun Tapi, Negeri Wakasihu, agar dapat menghubungi dinas terkait terhadap penanggulangan bencana.
"Jadi, sampai saat ini belum ada dinas yang datang langsung ke Negeri Larike, namun melalui via telepon seluler, kami pemerintah negeri sudah semaksimal mungkin mengupayakan bantuan mulai dari rumah yang rusak di Dinas PUPR dan Dinas Perumahan baik itu Provinsi maupun Kabupaten, terkait talud penahan air di sungai Wailela Negeri Larike. Kejadian banjir dan longsor ini tidak ada korban jiwa, tetapi diperkirakan kerugian harta benda akibat rumah yang roboh,"tandas Raja Negeri Larike. (MT-04)
Komentar