Sekilas Info

Tiap Hari 60 Ton Sampah di Ambon tak Terangkut

AMBON, MalukuTerkini.com - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengaku sampah menjadi masalah yang sangat serius bagi Pemkot Ambon saat ini.

"Sampah saat ini menjadi masalah yang serius bagi Kota Ambon. Sampah yang dihasilkan di Kota Ambon ini setiap hari berkisar pada 220 ton. Kemampuan kita untuk mengangkut sampah sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) per hari hanya 160 ton. Itu berarti setiap hari sisa sampah yang tidak terangkut sekitar 60 ton.  Ini masalah besar yang kita alami, terbukti sungguh bahwa persoalan sampah ini di rasakan oleh masyarakat hampir di seluruh sudut kota Ambon,”  ungkap Wattimena saat Lokakarya Penguatan Kapasitas Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah di Ambon, Selasa (7/6/2022),

Dikatakan, tumpukan-tumpukan sampah besar masih ada, bahkan ada yang kemudian sulit untuk menyelesaikan dalam waktu yang relatif singkat.

Ia berharap kegiatan lokakarya ini dapat memberikan solusi bagimana menyelesaikan masalah sampah di Kota Ambon.

"Saya berharap ada solusi yang bisa diberikan kepada kami bagimana kapasitas kita dengan SDM yang kita miliki kita bisa melakukan pengelolaan sampah secara baik, terpadu dan moderen itu penting bagi kami agar kita bisa mencapai target bahwa terjadi pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen ditahun 2025,” ujarnya.

Selain itu, ia juga berharap kegiatan tersebut dapat merubah paradigma pengelolaan sampah di Kota Ambon.

“Pemkot berharap program Clean Cities, Blue Ocean (CCBO) bisa membantu masalah sampah di Kota Ambon dan yang paling penting dapat mengajari kami mengelola sampah. Sebab saat ini Pemkot Ambon masih menggunakan sistem pengelolaan sampah konvensional sehingga kapasitas IPST Toisapu Ambon dalam 2 - 3  tahun kedepan tidak lagi dapat menampung sampah,"ujarnya.

Sementara itu, Fungsional Penyuluh Lingkungan Ahli Madya, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Aristin, mengatakan, target pengurangan sampah secara agregat adalah 30 persen, dan pengelolaan sampah 70 persen.

“Untuk Kota Ambn target pengurangan yang tercapai baru 13,5 persen, sehingga melalui lokakarya ini bagaimana kita mensosialisasikan pengelolaan sampah, juga menelusuri bagaimana SDM dan kerangka hukum, kebijakan, dan manajemen keuangannya,” katanya.

Sebagaimana diketahui, kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama Pelaksana Program Clean City Blue Ocean (CCBO) – USAID.

Kota Ambon bersama Makassar dan Semarang, menjadi kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program Kota Bersih Laut Biru atau Clean City Blue Ocean (CCBO). (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!