Pemkot Ambon & Lembaga Rumah Generasi Jalin Kerjasama
AMBON, MalukuTerkini.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menandatangani perjanjian kerjasama dengan Lembaga Rumah Generasi sebagai salah satu mitra BaKTI bertujuan untuk membangun kesepahaman mengenai program Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI).
Penandatangan dilakukan oleh Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena bersama Direktur Lembaga Rumah Generasi Alfin Paron di Balai Kota Ambon, Senin (20/6/2022).
Dalam sambutannya. Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, program INKLUSI ini diselaraskan dengan Pilar Pertama dalam Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia dan Rencana Aksi terkait, yang berkomitmen pada kerjasama untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan inklusif - disabilitas; Pilar stabilitas dalam Rencana Pembangunan Tanggap Covid-19, Australia - Indonesia; dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN IV 2020 -2024) Pemerintah Indonesia.
Dikatakan, Kota Ambon merupakan salah satu dari 7 kabupaten/kota di Indonesia Timur yang terpilih untuk menerima program ini.
Adapun latar belakang program ini karena melihat tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, anak dan kelompok miskin/marjinal, belum meratanya akses terhadap layanan sosial kepada kelompok miskin/marjinal, perempuan, disabilitas dan kelompok minoritas karena minimnya sarana dan prasarana( termasuk karena jarak), layanan yang belum sepenuhnya responsive gender, ramah anak dan inkklusif, termasuk pemahaman masyarakat tentang kekerasan itu sendiri, juga karena meningkatnya angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19.
"Kami berharap dengan adanya penandatanganan kerjasama saat ini, merupakan bentuk komitmen dan dukungan bersama dalam dalam rangka pelaksanaan penguatan kapasitas kepada perangkat daerah, sehingga dapat dihasilkan kebijakan untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan, kelompok marjinal serta responsive gender, disabilitas dan inklusi,” katanya.
Di tingkat desa/kelurahan nantinya, kata Wattimena, dapat terbentuk konstituen guna membentuk membentuk posko/gerakan untuk mencegah kekerasan, juga dapat dilaksanakan pendataan yang baik, pendampingan, pemantauan, advokasi kebijakan desa/kelurahan untuk mendukung kebijakan di tingkat kota.
“Tak kalah pentingnya media di kota ini dapat berperan mewacanakan isu-isu terkait agar menjadi perhatian semua pihak dan sebagai advokasi kebijakan," ujarnya.
Selain itu, diharapkan kerjasama Program INKLUSI ini juga nantinya akan mengatasi permasalahan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan miskin dan marjinal, yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan, khususnya dimasa pandemi Covid-19 dimana angka kemiskinan semakin meningkat. (MT-05)
Komentar