Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Disperindag Maluku: Warga Jangan Panik

AMBON, MalukuTerkini.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, memastikan harga dan stok bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, 9 Juli 2022 stabil dan tersedia. Warga pun diminta tidak perlu panik.
Mengantisipasi hak tersebut juga, Disperindag bersama stakholder lainnya terus melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan serta stabilitas Bapok dengan tim Satgas pangan.
"Kita selalu melakukan tugas koordinasi ke daerah sentra. Kita ketahui bahwa kebutuhan kebutuhan pokok di Maluku kebanyakan dari daerah-daerah sentra di Surabaya dan Makasar," jelas Kadisperindag Maluku, Yahya Kotta di Ambon, Senin (4/7/2022).
Dikatakan, Disperindag Maluku terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Satgas Pangan, distributor, Dinas Perhubungan, pelayaran swasta, dan Disperindag Kabupaten/kota agar menjaga kestabilan harga dan ketersediaan Bapok.
Ia mengatakan, menjelang Idul Adha, ada sejumlah bahan keutuhan pokok yang mengalami kenaikan seperti bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.
Ia mencontohkan, cabai merah mengalami kenaikan dari medio Juni 2022, dari Rp 52 ribu/kg menjadi Rp 65 ribu/kg. Jadi kenaikan sekitar Rp 12.500 atau 24 persen. Begitu juga dengan cabai rawit yang dipasok dari Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, dan Buru.
"Tapi karena kondisi iklim, menyebabkan terjadi gagal panen. Begitu juga pedagang memanfaatkan penjualan antar pulau. Ada yang dipasok ke Papua, ketimbang dipasok ke Kota Ambon. Mungkin harga di Papua lebih tinggi. Kenaikan ini kurang lebih 100 persen lebih. Karena kenaikan mulai dari Rp 35 ribu/kg menjadi Rp 80 ribu/kg," ungkapnya.
Sedangkan Bawang Merah, rincinya, mengalami kenaikan sejak medio Juni 2022 lalu. "Kenaikan kurang lebih Rp 43 ribu/kg menjadi Rp 67 ribu - Rp 70 ribu/kg. Penyebab kenaikan ini memang Bawang Merah ini banyak disuplai dari daerah sentra seperti Makasar, Probolinggo dan Bima. Posisi bulan Juni 2022, karena iklim sehingga terjadi gagal panen. Akibatnya terjadi kelangkaan didaerah sentra," rincinya.
Menyangkut beras dan gula, ia mengaku stoknya tersedia dalam jumlah yang cukup 14 hari kedepan.
“Beras di posisi distributor ada sekitar 3.140 ton. "Ketersediaan Beras 45 hari kedepan. Kalau total Beras tersedia di Provinsi Maluku itu sebanyak 7.231 ton. Bahkan, rencana masuk itu 918 ton. Belum lagi beras di Bulog maupun pada sentra lokal," ungkapnya.
Sementara, gula pasir tersedia di Kota Ambon, sebanyak 275,1 ton. Stok Gula Pasir tersedia 30 hari kedepan.
"Rencana gula pasir masuk 728,6 ton. Jadi ketersediaan terjamin, karena transportasi laut begitu lancer,” ujarnya. (MT-04)
Komentar