Sekilas Info

Polsek Wahai Amankan Terduga Pelaku Pembunuhan di Seram Utara Timur Seti

Ilustrasi

MASOHI, MalukuTerkini.com – Personel Polsek Wahai telah mengamankan terduga pelaku pembunuhan Ali Wael, warga UPT Trans Baru Seti Bakti, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang terjadi Rabu (4/1/2023).

Tindak pidana tersebut terjadi di sekitar Kantor Polsubsektor Kobi.

Kapolsek Wahai AKP Ricky Hikmawan ketika dikonfirmasi malukuterkini.com, melalui telepon selulernya, Kamis (5/1/2023), membenarkan penangkapan ini.

“Empat terduga pelaku sudah kami amankan dan sudah diserahkan ke Polres Malteng,” ungkapnya.

Ricky menjelaskan situasi kamtibmas pasca bentrol antar warga di wilayah tersebut kini sudah mulai  kondusif.

“Pasca insiden tersebut, sekitar 125 personel gabungan TNI/Polri,  sudah disiagakan di dua titik, yang dinilai rawan terjadi bentrokan yaitu wilayah trans Seti dan Maneo,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, bentrok antar warga terjadi di wilayah Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Malteng, Rabu (4/1/2023).

Akibat dari bentrokan ini, satu warga dari UPT Trans Baru Seti Bakti yaitu Ali Wael tewas terkena senjata tajam sedangkan dan tiga kendaraan roda dua milik warga Negeri Maneo dibakar massa.

Kapolsek Wahai AKP Ricky Hikmawan dalam keterangannya, Rabu (4/1/2023) menjelaskan bentrokan tersebut terjadia ntara warga Negeri Maneo dengan warga Trans Kobi Baru.

"Bentrokan berawal Senin (2/1/2023), sekitar pukul 00.30 WIT, di Desa Morokay terjadi tindak penganiayaan yang dilakukan oleh Dade, warga dari UPT Trans Baru Seti Bakti, terhadap Jufano Tamala dan Sandro Tomio," jelasnya.

Tidak terima atas penganiayaan itu, kata Kapolsek, Selasa (3/1/2023), warga Negeri Maneo yang berjumlah sekitar 20 orang, dengan kain berang di kepala dan membawa parang, mendatangi rumah Ali Wael di UPT Trans Baru Seti Bakti, untuk mencari Dade yang merupakan anak dari korban.

"Pada saat itu juga terjadi keributan dan pemukulan terhadap Ali Wael. Karena tidak bisa melawan, Korban memilih untuk melarikan diri,” katanya.

Menyikapi situasi ini, menurut Kapolsek, personel Polsubsektor Kobi Aipda M Maoky bersama Bripka Budi Harjo, berkordinasi dengan kedua belah pihak, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Istri korban Bainun Pupilo meminta untuk dimediasi dan di selesaikan secara kekeluargaan, kemudian anggota Polsubsektor bersama kedua belah pihak bersepakan untuk melakukan pertemuan di Polsubsektor kobisonta pada Rabu (4/1/2023), ungkapnya.

Sekitar pukul 10.00 WIT, keluarga korban tiba di Polsubsektor menunggu kedatangan dari pihak warga Negeri Maneo yang belum datang.

“Beberapa saat kemudian warga Negeri Maneo terlihat datang menggunakan 3 buah sepeda motor. Masih berada diatas motor dan belum memasuki halaman Polsubsektor yang jaraknya sekitar 15 meter. Dade yang merupakan anak korban yang masih berada diluar pos, langsung menghadang dari pihak Negeri Maneo, dan terjadi bentrokan," jelasnya.

Dikatakan, personel Polsubsektor langsung berusaha mengendalikan namun hanya dengan jumlah dua personel dibantu oleh satu personil Babinsa, tidak mampu mengendalikan situasi.

Dikatakan, personel Polsubsektor langsung berusaha mengendalikan namun hanya dengan jumlah dua personel dibantu oleh satu personil Babinsa, tidak mampu mengendalikan situasi.

"Warga Negeri Maneo kemudian melarikan diri, namun kemudian baru diketahui telah jatuh korban yaitu Ali Wael dengan luka bacok tersungkur di pinggir parit. 3 unit sepeda motor milik warga Maneo pada saat itu juga dibakar massa dari Trans Kobi Baru," katanya. (MT-07)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!